Kota Jogja

Becak Kayuh Malioboro Berharap Ditata, Bukan Digeser

Pemerintah telah membangun cerukan sebagai tempat mangkal becak, namun jumlahnya tidak bisa menampung seluruh becak yang ada di Malioboro.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Seorang pengayuh becak tengah membawa wisatawan melintasi Titik Nol Km Yogyakarta. 

Ia juga menyampaikan aspirasi teman-temannya sesama pebecak kayuh bahwa ketika dilakukan penataan, mereka enggan digeser dari tempat mangkal yang ada saat ini.

"Karena masing-masing tukang becak sudah punya tempat mangkal dan langganan selama ini. Harapannya ditata agar bisa mangkal di sana, tapi jangan digeser," ujarnya.

Sebelumnya, Kasie Penyelenggaraan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, M Zandaru Budi menjelaskan bahwa terdapat 3.800 becak kayuh yang tersebar di Malioboro.

"Itu mereka ada yang di Malioboro, Beringharjo, Patuk, dan sekitarnya," bebernya.

Baca: Penataan Kawasan Mangkubumi Bertujuan untuk Menopang Malioboro

Ia mengatakan, pasca revitalisasi Malioboro, maka akan ada 23 cerukan atau bagian yang menjorok ke dalam yang diperuntukkan sebagai tempat mangkalnya becak kayuh.

"Kalau ditempatkan dalam posisi vertikal dan ditata secara rapat, maka dari 23 cerukan itu bisa menampung sekitar 120 becak kayuh," ungkapnya.

Sementara itu, eks-Tugu KB nantinya akan mampu menjadi tempat mangkal tambahan becak di Kawasan Malioboro.

Daya tampungnya disebutkan Zandaru mencapai 50 becak kayuh.

"Jadi kalau ditotal keseluruhannya akan ada 170 becak yang bisa tertampung di sepanjang Malioboro," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved