Kota Jogja

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Dukung Kauman Jadi Situs Cagar Budaya

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mendukung Kampung Kauman sebagai situs Kauman.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Salah satu bagian dan bangunan di Kampung Kauman Yogyakarta, Rabu (01/08/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta mendukung Kampung Kauman sebagai situs Kauman.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Eko Suryo Maharsono.

"Kami mendukung, memang kalau untuk dijadikan kawasan terlalu kecil ya. Tetapi bisa jadi situs. Kan kalau situs paling tidak ada 2 bangunan cagar budaya," katanya pada Tribunjogja.com usai menghadiri Pameran Sense of Place yang diadakan oleh Universitas Islam Indonesia di Ndalem Kauma, Selasa (1/8/2018).

Menurutnya Kauman memiliki ciri khas perpaduan Islam dan Jawa.

Baca: Warga Berharap Kawasan Kauman Dijadikan Cagar Budaya Sejarah

Untuk itu pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan DIY dan juga Dewan Pertimbangan Warisan Budaya Daerah DIY.

"Nah tetapi ya itu sebagai cagar budaya itu tidak bisa diperlakukan sebagai benda. Kan ada pemiliknya jadi tidak bisa diperlakukan statis. Nah mari kita pikirkan bagaimana pelestariannya. Jangan berpikir ke belakang," lanjutnya.

Pameran Sense of Place merupakan hasil dari Kauman UM-NUS- UII Architectural Conservation Field School yang diselenggarakan oleh Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) bersama National University of Singapore (NUS) dan University Malaya (UM).

Dosen Arsitektur UII, Arif Budi Sholihah mengatakan Kauman layak menjadi cagar budaya.

Menurutnya, cagar budaya tidak hanya tentang bangunan saja, tetapi juga nilai yang ada di sana.

"Nilai dari budaya yang ada di Kauman juga harus dilihat. Kauman fully pedestrian area yang ramah anak. Semua jalan kaki, kalau ada kendaraan didorong, mesin dimatikan. Berarti masih ada unggah-ungguh, itu kan juga harus dilihat," kata Arif.

Dari segi arsitektur, Arif menjelaskan bahwa kampung Kauman memiliki berbagai jenis tipologi bangunan, seperti tipologi kalang, sebagai rumah orang kaya jaman dulu, ada pula rumah kampung yang mengindikasikan heritage.

"Masjid Kauman memiliki tipologi masjid Jawa kuno, dengan tumpang tiga, lalu Nadelam Pengulon ini juga bagian dari Masjid dengan tipologi Jawa joglo, masih lengkap ada Regol, pendopo dan sebagainya," ujarnya.

"Namun sayangnya Kampung Kauman yang berada di dekat Masjid dan Keraton justru belum jadi cagar budaya. Tentu dengan kita mendokumentasikan bangunan ini harapannya ada kerjasama dengan pemerintah untuk pelestarian Kauman," sambungnya.

Baca: Miliki Nilai Sejarah Penting, Arsitektur UII Pilih Kauman Jadi Lokasi Studi

Arif pun ingin masyarakat di Kauman lebih memahami bahwa kampungnya memiliki nilai sejarah dan budaya yang harus dilestarikan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved