Sleman

Tuntut Kenaikan Tarif dan Insentif, Driver Grab Gelar Demo di Lapangan Denggung Sleman

Ribuan driver Grab Bike melakukan aksi 307 guna menuntut kenaikan tarif dan insentif di Lapangan Denggung, Sleman pada Senin (30/7/2018).

Penulis: Siti Umaiyah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Aksi unjuk rasa para driver Grab di Lapangan Denggung, Sleman, Senin (30/07/2018) 

Laporan Calon Reporter Tribun Jogja, Siti Umaiyah

TRIBUNJOGJA.COM - Ribuan driver Grab Bike melakukan aksi 307 dengan cara off ride guna menuntut kenaikan tarif dan insentif di Lapangan Denggung, Sleman pada Senin (30/7/2018).

Aksi tersebut dipicu oleh adanya penurunan insentif yang biasanya sebesar Rp 20 ribu untuk perolehan 7 poin, menjadi Rp 15 ribu untuk perolehan 8 poin.

Kemudian Rp 35 ribu untuk 10 poin, diganti menjadi Rp 40 ribu untuk 15 poin, serta Rp 95 ribu untuk 18 poin menjadi Rp 85 ribu untuk 18 poin.

Baca: Grab Belum Bisa Beri Konfirmasi Terkait Demo Driver

Tidak hanya itu, para driver juga menuntut kenaikan tarif per km dari rata-rata 1.600 menjadi 2 ribu per km.

Daniel Yudhistira, Wakil Ketua Paguyuban Posko Grab DIY mengungkapkan, para driver merasa keberatan jika harus mencari 8 poin untuk mendapatkan bonus sebesar Rp 15 ribu.

"Bagi kami, hidup di jalan, untuk mendapatkan nilai segitu cukup berat bagi kami karena masih dipotong 25%. Karenanya kami mengadakan aksi 307 ini," ungkapnya pada Tribunjogja.com.

Daniel menyayangkan, penurunan insentif tersebut sebelumnya tidak dibicarakan terlebih dahulu dengan para driver.

"Harusnya ada mediasi dulu, mengenai bagaimana baiknya antara kantor dan kami. Kami juga menginginkan harga wajar, paling tidak Rp 2.000 per km. Tapi saat ini rata-rata Rp 1.600 per km, itupun masih dipotong 25%," terangnya.

Dia mengungkapkan, setidaknya terdapat 70% pengguna grab yang ikut dalam aksi kali.

"Kami juga menyayangkan sampai saat ini kantor masih terus membuka pendaftaran driver. Hal tersebut tambah menyulitkan kita. Nah itu yang membuat kami semakin tertekan. Untuk aksi kali ini adalah aksi solidaritas, kami tidak memaksakan," katanya.

Sugeng, satu diantara driver yang ikut dalam aksi tersebut menuturkan turunnya insentif tersebut sangatlah merugikan bagi para driver.

Pasalnya saat ini untuk memperoleh poin sangatlah sulit.

Dia mengaku harus narik dari pagi sampai dengan malam hanya untuk memperoleh 10 poin.

"1 orderan itu 1 poin. Untuk mendapatkan poin 18 saya belum pernah. 10 poin itu dari pagi sampai malam nariknya. Untuk tarif juga sangat rendah. Belum nanti para pengguna menggunakan promo, bisa tambah sulit," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved