Yogyakarta
Gelombang Tinggi Pesisir Selatan Yogyakarta, SAR Baron Sampaikan Pantai di Gunungkidul Tetap Dibuka
Dalam beberapa video tersebut, SAR Baron mengungkapkan bahwa gelombang tinggi hingga merusak bangunan dan jembatan.
Penulis: Hanin Fitria | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Gelombang tinggi menerjang sejumlah daerah di wilayah pesisir selatan Yogyakarta.
Gelombang tinggi di pesisir selatan Yogyakarta ini pun menghancurkan dan merusak sejumlah bangunan dan fasilitas yang ada di kawasan tersebut.
Sebelumnya, beberapa video gelombang tinggi di pesisir pantai selatan menjadi viral dan banyak beredar di media sosial pada Rabu (25/7/2018).
Baca: Video Detik-detik Gelombang Tinggi Menerjang Bangunan dan Jembatan di Pesisir Selatan Yogyakarta
Baca: Penyebab Gelombang Tinggi dan Udara Dingin di Indonesia Bagian Selatan
Akun Twitter resmi SAR Baron pun juga membagikan lebih dari empat video yang memperlihatkan mengenai gelombang tinggi di beberapa pantai di Gunungkidul.
Dalam beberapa video tersebut, SAR Baron mengungkapkan bahwa gelombang tinggi hingga merusak bangunan dan jembatan.
Baca: Foto-foto Sejumlah Kerusakan yang Terdampak Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Yogyakarta
Selain berbagi video, SAR Baron juga mengunggah foto-foto bangunan roboh dampak dari ganasnya gelombang tinggi di pesisir pantai selatan.
SAR Baron pun langsung mengeluarkan peringatan kepaa para pungunjung untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Pengunjung juga diharapkan selalu mematuhi perintah dari pengelola pantai setempat agar tak terjadi hal-hal yang merugikan.
Baca: BPBD Bantul : 19 Rumah dan 22 Warung Rusak Akibat Gelombang Tinggi
Baca: Gelombang Tinggi Diperkirakan Masih Akan Terjadi hingga 28 Juli 2018
Pascaterjadinya gelombang tinggi, SAR Baron kebali mengumumkan di akun Twitter resminya bahwa pantai di Gunungkidul tidak ada yang ditutup.
DIsebutkan bahwa pascagelombang tinggi, masyarakat dan pemerintah daerah langsung melakukan kerja bakti membersihkan bekas puing-puing gazebo yang terkena ombak.
SAR Baron juga mengunkapkan bahwa gelombang tinggi akan terus terjadi hingga akhir Jui 2018 ini.
(Tribun Jogja/Hanin Fitria)