Bantul

Di Mata Sahabat, Soenarto Pr Sosok Seniman Besar yang Sederhana

Di Mata Sahabat, Soenarto Pr, Pendiri Sanggarbambu merupakan Sosok Seniman Besar yang Sederhana.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Suasana rumah duka almarhum Soenarto Prawirohardjono, pendiri Sanggarbambu di Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu(25/7/2018) 

"Kala itu, saya lihat dia sedang melukis di Kota Yogya. Saya tertarik dan ingin belajar. Saya bilang ke dia, saya nggak bisa melukis. Terus dia menjawab, belum mulai melukis kok sudah bilang nggak bisa," ujar Liek Suyanto, menirukan percakapan dirinya dengan Soenarto Pr.

Dari situ, semangatnya untuk belajar terus tumbuh. Ia mengaku dikasih kertas dan kanvas untuk memulai melukis.

"Lukisan pertama saya cuma dilingkari merah sama dia (Soenarto). Dia bilang, mananya yang tidak bagus," ungkap Liek.

Berjalannya waktu, lukisan pertama Liek yang mendapat coretan merah dari Soenarto Pr ternyata mampu menjadi juara kontes lukisan di Tokyo, Jepang.

"Itu kenangan yang masih saya ingat. Dia (Soenarto Pr) itu sangat mengayomi kepada orang yang mau belajar seni," ujar dia.

Diungkapkan Liek, soenarto Pr juga merupakan sosok yang sangat sederhana dan ulet belajar meski kepada anak muda.

Menurutnya, meski sudah memiliki nama besar namun soenarto Pr selalu memegang teguh idealismenya.

Hal itulah yang membuat dirinya kagum dan selalu minta doa restu ketika akan menggelar pameran seni.

Satu kalimat yang selalu Liek ingat kepada sosok Soenarto Pr adalah ketika dirinya dinasehati kalau di Sanggarbambu jangan pernah berfikir untuk bekerja tetapi belajar dan berkarya.

"Jangan pernah berfikir untuk bekerja, tetapi di sini (Sanggarbambu) itu belajar dan berkarya. Itu kalimat yang masih saya ingat, tentang kesederhanaan beliau," ungkapnya.

Liek Suyanto tampak sangat kehilangan atas kepergian sosok yang sudah dianggap guru, teman, sahabat dan bapak terbaiknya itu.

Ia mengaku dikabari pertama kami tentang kepergian almarhum pada Rabu (25/7/2018) dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB oleh anak kandung Soenarto Pr.

Pagi harinya, ia kemudian bergegas datang ke rumah duka untuk ikut mengantarkan kepergian almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

Duka juga dirasakan oleh Ketua Sanggarbambu, Totok Buchori. Baginya, sosok Soenarto Pr adalah bapak, teman sahabat, dan oksigen luar biasa dalam berkesenian.

"Dia itu pendidik yang baik. Seperti oksigen, dia pemberi hidup, dan semangat bagi dunia seni," ujar dia. (tribunjogja)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved