Kota Jogja

Sebanyak 20 Siswa Bersaing Memperebutkan Kursi di SMPN di Kota Yogyakarta

Sebanyak 20 siswa bersaing memperebutkan 9 kursi yang masih tersisa di beberapa SMP Negeri Kota Yogyakarta.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Diskresi pengisian 9 kursi pasca PPDB dilakukan melalui sistem zonasi atau jarak. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 20 siswa bersaing memperebutkan 9 kursi yang masih tersisa di beberapa SMP Negeri Kota Yogyakarta.

Pengisian kursi kosong tersebut merupakan diskresi atau kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot), dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, pasca Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi.

Salah satu wali murid, Hafiz Firdaus mewakili sang adik untuk mencoba kesempatan tersebut.

Ia yang merupakan warga Suryowijayan, Gedongkiwo, Mantrijeron memilih SMPN 3 Yogyakarta walaupun secara jarak, kediamannya lebih dekat dengan SMPN 13 Yogyakarta.

"Namun kursi di SMPN 3 lebih banyak, ada 3 kursi sementara SMPN 13 hanya ada 1 kursi sehingga kami menjatuhkan pilihan pada SMPN 3," tuturnya.

Baca: Diskresi, Langkah Terakhir Disdik Kota Yogyakarta Isi Kursi Kosong SMP Negeri

Ia pun telah melihat, bahwa di SMPN 3 Yogyakarta pada PPDB berbasis zonasi, jarak terjauh siswa yang diterima untuk bersekolah di sana adalah 1,7 Km.

Ia optimis, jarak rumah ke sekolah tersebut yang berada di rentang 2 Km mampu mencuri 1 kursi pada diskresi kemarin.

"Saat PPDB lalu sudah coba mendaftar dengan sekokah yang paling dekat yakni SMPN 16 dengan jarak 0,7 Km. Namun ternyata yang diterima 0,6 Km," tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana menjelaskan bahwa pihaknya akan menempelkan pengumuman di sekolah maupun website Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada hari ini, Selasa (24/7/2018).

Edy menegaskan bahwa diskresi ini merupakan keputusan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk memberikan kesempatan terakhir bagi siswa yang ingin sekolah di SMP Negeri.

Baca: Septiana Kembali Daftarkan Sang Anak ke SMP Negeri

"Ini cara Pemkot untuk menghadapi sistem baru. Pasti ada pernak-perniknya," tuturnya.

Ia menambahkan, bila nantinya masih ada sisa dari 9 kursi tersebut, maka sudah tidak ada lagi kegiatan pengisian kursi kosong tahap kedua.

"Ketika proses ini telah dilakukan, maka yang sisa bisa diisi setelah rapotan semester 1 paling cepet. Per rombel standarnya 32 orang, kita mengacu standar pelayanan minimal 34 orang. Jadi kalaupun ada yang tidak terisi, masih masuk jumlah standar," terangnya.

Ia menuturkan, hari ini, setelah diumumkan, siswa yang bersangkutan langsung melakukan daftar ulang dan mengikuti kegiatan belajar mengajar pada hari itu juga.

"Mereka tidak ketinggalan (pelajaran). Seminggu yang lalu kan didominasi PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah). Kalau dihitung, ketinggalannya cuma Senin ini (kemarin)," bebernya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved