Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
Tutup Kegiatan MPLS, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Gelar Outbound
Tutup Kegiatan MPLS, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Gelar Outbound di Kaliurang.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Berbagai kegiatan telah disiapkan oleh sekolah guna mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Yogyakarta yang telah dimulai sejak 16 Juli lalu.
Satu di antaranya yakni dengan menyelenggarakan kegiatan outbond di Kaliurang pada Sabtu (21/7/2018) yang sekaligus menjadi rangkaian penutup kegiatan MPLS.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo menuturkan, kegiatan MPLS ini berlangsung selama enam hari.
Tiga hari digunakan untuk MPLS yang diselenggarakan oleh sekolah dan tiga hari diisi dengan kegiatan Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PRIPM).
"Kegiatan MPLS itu acaranya memberikan materi tentang sekolah kepada anak-anak, supaya mereka tau Muha seperti apa dan juga mengenalkan ekstrakurikuler sekolah," ujar Slamet.
Baca: Pendaftaran Dan Penerimaan CPNS 2018, Persyaratan Wajib Guru Honorer Ikut Tes Seleksi CPNS
Selain itu kegiatan juga diisi dengan sosialisasi anti narkoba yang bekerjasama dengan BNN DIY dan materi mengenai pergaulan remaja yang diisi oleh Psikolog Bunda Cinta.
Pada hari pertama pelaksanaan MPLS, sekolah juga mengundang orangtua siswa untuk menyampaikan visi misi sekolah termasuk kriteria kenaikan kelas di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
"MPLS ditutup dengan kegiatan outbond dengan harapan supaya ada anak-anak yang meneruskan estafet kepemimpinan di IPM. Selain belajar di kelas, outbound ini supaya siswa berinteraksi di luar jelas," lanjutnya kepada Tribunjogja.com
Pihaknya berharap para siswa bisa mengikuti kegiatan sekolah dalam pembelajaran yang baik dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar.
"Tentunya harapan kami bisa meningkatkan prestasi siswa dengan displin dan tertib. Karena anak-anak kalau tertib dan disiplin mudah menerima ilmu dan pembinaan," tuturnya. (tribunjogja)