Bantul
Driver Taksi Online Ini Dipukul Penumpang Karena Tak Mau Mengantar ke Rumah
Ironisnya, pemicu pemukulan diduga hanya karena driver tidak mau mengantar ke rumahnya karena sudah melampaui titik antar.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Tapi tidak demikian untuk rekan pemesan yang mabuk berat.
“Rekan pemesan ini terus berkata kasar. Setelah saya berhenti di titik antar, ia keluar mobil lalu membanting pintu. Dia lalu keluar, terus berkata kasar, lalu menarik jaket saya. Saya reflek keluar lalu mendorongnya. Saya lalu dipukul kemudian saya reflek dan memukul balik,” kata Junianto.
Perkelahian berhenti, setelah pemesan melerai driver dan rekannya.
Sementara pelaku pemukulan diantar pulang ke rumahnya oleh rekannya yang lain menggunakan sepeda motor, Junianto kemudian meminta bantuan rekan sesama driver online lalu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Baca: Sopir Angkot Ini Tantang Taksi Online Bersaing Sehat, Modifikasi Angkot Ber-AC
Rekan Junianto, Prihartanto ‘Sinyo’ yang juga merupakan Korlap kelompok driver online Emergency Squad Jogja berharap agar kasus ini bisa diusut tuntas.
“Kami ingin kasus ini diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Agar pelaku pemukulan bisa dihukum sesuai undang undang,” katanya.
Upaya pelaporan yang dilakukan Junianto didampingi beberapa driver online ini menurut Sinyo juga sebagai upaya untuk membuat efek jera pelaku kekerasan terhadap driver ojek online.
Menurutnya, pelaku kekerasan sudah selayaknya diproses hukum agar tidak kembali melakukan perbuatan yang sama.
Sementara itu, jajaran Polres Bantul saat ini sedang melakukan penyelidikan atas kasus pemukulan terhadap driver online ini.
“Kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan memeriksa saksi-saksi atas kejadian ini,” ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo. (TRIBUNJOGJA.COM)