Pendidikan

Mahasiswa USD Mengenalkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi pada Siswa Tuna Netra

Dalam program "DUTA AKSI Edukasi Kesehatan Alat Reproduksi" ini para mahasiswa menyasar siswa-siswi tuna netra.

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
IST
Tim PKM-M USD mengajarkan materi tentang kesehatan reproduksi dengan media yang mudah dipahami siswa-siswi MTs Yaketunis Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) Universitas Sanata Dharma (USD) memberikan pengetahuan kesehatan alat reproduksi kepada siswa-siswi kelas VII dan VIII MTs Yaketunis Yogyakarta belum lama ini.

Dalam program "DUTA AKSI Edukasi Kesehatan Alat Reproduksi" ini para mahasiswa menyasar siswa-siswi tuna netra.

Latar belakang diadakan kegiatan ini lantaran kesehatan reproduksi sering dilihat berdasarkan dari satu sudut pandang saja yaitu sebagai hubungan seksual, sehingga tidak sedikit masyarakat yang merasa bahwa topik pembicaraan ini tidak pantas untuk dibicarakan dengan remaja.

Padahal pentingnya mengetahui dan menjaga kesehatan reproduksi harus disadari sejak dini.

Selain itu, kesehatan reproduksi merupakan keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang sangat penting untuk dimengerti oleh remaja.

Baca: Kompas Teken Kerjasama dengan Universitas Sanata Dharma

Familia Putri Wulandari, selaku perwakilan dari Tim PKM-M Duta Aksi USD mengatakan anak berkebutuhan khusus terutama anak tuna netra tentunya juga wajib mengetahui dan mengerti apa itu alat reproduksi, bagaimana penampakannya, cara menjaganya, serta penyakit- penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi.

Keterbatasan yang mereka punya bukan menjadi alasan untuk tidak dapat mengeksplorasi hal-hal yang tidak bisa mereka ketahui melalui indera penglihatannya.

"Ini bukanlah suatu hal yang tabu, karena pendidikan seksualitas menjadi rambu-rambu penting yang harus mereka ketahui. Selain untuk menjaga diri mereka dari penyakit tertentu, pendidikan ini juga menghindarkan mereka dari berbagai tindak kejahatan dan kekerasan," ujarnya.

Tim PKM-M yang beranggotakan mahasiswa gabungan dari program studi Farmasi dan program studi Pendidikan Biologi ini mengawali kegiatan dengan perkenalan dan pemberian materi tentang sistem reproduksi dengan metode ceramah.

Kemudian dalam pertemuan selanjutnya pembelajaran di kelas didukung dengan media khusus berupa miniatur sistem organ reproduksi laki-laki dan perempuan yang dilengkapi dengan modul yang berisi petunjuk dan materi ajar mengenai alat reproduksi, penyakit beserta cara menjaga kesehatan alat reproduksi dengan tulisan Braille.

"Pada kegiatan ini, siswa-siswi mampu mengeksplorasi diri dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Baca: Dari Turunkan Kolesterol Sampai Bagus Untuk Sistem Reproduksi, Ini 7 Manfaat Alpukat Bagi Kesehatan

Diceritakan Putri, antusiasme siswa-siswi terlihat sangat tinggi ketika belajar dengan menggunakan media braille dibandingkan dengan metode ceramah.

Rasa ingin tahu mereka begitu besar, hal tersebut ditunjukan dari banyaknya pertanyaan yang diajukan.

Mereka juga terlihat semangat ketika membahas hal-hal mengenai sistem alat reproduksi sehingga terciptalah suasana belajar yang partisipatif, aktif, kreatif, efisien dan menyenangkan.

Putri menambahkan, demi menjaga keberlangsungan dari program yang sudah dibuat oleh tim PKM-M, mereka juga mengadakan pelatihan kepada pihak sekolah melalui guru yang mengampu mata pelajaran IPA Terpadu.

"Kami berharap dengan kegiatan pembelajaran ini, pengetahuan mereka mengenai sistem reproduksi, dan cara menjaga kesehatan alat reproduksi dapat bertambah," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved