Pendidikan
Mahasiswa UGM Berdayakan Peternak Lewat Rumah Cacing
Pemilihan cacing tanah menurutnya dikarenakan hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi sekitar 72% - 84,5%.
“Cacing tanah dicampur secara merata, lalu perlakuan dilakukan kurang lebih 30 hari, secara rutin 5 hari sekali dilakukan pembalikan. Perlakuan penyiraman dilakukan agar kelembapan media terjaga,” ujarnya.
Saat panen pertama dilakukan warga dan mahasiswa, kata Boby, diperoleh hasil produksi cacing seberat 10 kg.
Hasil panen cacing ini lalu dijual ke pabrik kosmetik dan pabrik pakan ternak dengan harga Rp 50.000/kg sehingga didapatkan penghasilan total Rp 300.000 yang dimasukan ke kas kelompok ternak.
“Sisa cacing indukan digunakan kembali sebagai usaha pembibitan untuk dua bulan kedepan,” katanya.
Baca: 7 Mahasiswa UGM Berkesempatan Ikuti NUS Enterprise Summer Program
Adapun panen pupuk kompos dilakukan saat pemanenan cacing berlangsung dengan mengambil media tumbuh cacing yang telah diolah menjadi vermikompos.
Vermikompos dimasukan ke dalam karung dan tinggal dikemas dalam plastik untuk dipasarkan di toko pertanian.
“Vermikompos telah diuji kandungan di laboratorium teknologi penanganan limbah peternakan dasar, Fakultas Peternakan UGM,” katanya.
Ia menerangkan vermikompos merupakan kompos yang dihasilkan oleh aktivitas cacing tanah, yang bekerja dengan bantuan mikrobiota tanah lainnya sehingga mengandung banyak hormon petumbuhan tanaman.
Berbagai mikrobiota bermanfaat bagi tanaman, enzim-enzim tanah, dan kaya hara. (*)