Kedai Tarto Kopi
Di Kedai Kopi Ini, Secangkir Kopi Bisa Dibayar Pakai Sampah Botol Plastik
Di Kedai Kopi Ini, Secangkir Kopi Bisa Dibayar Pakai Sampah Botol Plastik
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Mengapa media plastik yang dipilih, karena menurut Eng, sampah plastik merupakan sampah yang sangat susah diurai oleh tanah. "Butuh ratusan tahun untuk bisa diurai," tegas dia.
Tak harus menunggu lebih lama lagi, gerakan peduli terhadap sampah plastik kemudian ia jalankan, dengan membuka penukaran delapan botol sampah plastik dengan secangkir kopi.
"Kami ingin melihat ada nggak sih teman-teman yang peduli. Melalui gerakan tukar botol plastik dengan secangkir kopi ini juga sekaligus ajakan kepada temen-temen semua. Menggugah kepedulian terhadap sampah plastik," tutur lelaki berkaca mata ini.
Sejauh ini, menurut Eng, sudah ada sekitar dua ribuan sampah plastik yang terkumpul dari hasil donasi para teman dan relawan.
Sore itu, ketika Tribun Jogja mengunjungi Kedai Tarto kopi, ada beberapa pengunjung yang datang untuk menukarkan botol-botol plastik dengan kopi.
Tarto adalah sebuah kedai kopi kecil. Tempat berkumpulnya anak-anak seni dari komunitas Sakatoya.
Kedai kopi ini sangat sederhana, namun sarat akan makna persahabatan. Terletak di rumah Akanan, tepatnya di Gang Soka, Rt 03/RW 03 Jagalan, Kotagede, Banguntapan, Bantul.
Ditambahkan anggota komunitas Sakatoya, Grace Ayu Permono Putri, mengatakan, dirinya mengaku sangat senang dan mensupport sepenuhnya langkah yang dilakukan oleh teman-temannya.
Menurut dia, aksi tukar sampah plastik dengan secangkir kopi menjadi gerakan yang unik dan keren.
Apalagi kaitannya dengan kecintaan dirinya terhadap lingkungan, menurutnya, aksi ini bisa menjadi aksi yang penting dan menjadi preseden yang baik.
"Aksi ini penting banget. Mengingat jumlah plastik sangat tinggi karena kebiasaan kita yang cukup sering membeli air minum dalam kemasan," ungkapnya.
"Melalui aksi ini, setidaknya ada ruang baru buat pengguna plastik yang biasanya sampah plastik itu dibuang. Kini bisa dibawa kesini (Tarto kopi) dan ditukar dengan kopi. Itung-itung sekalian buang sampah disini," imbuh dia. (tribunjogja)