Keracunan Massal
Kondisi Membaik, Seluruh Korban Keracunan Dipulangkan dari RS Panti Rapih
Kondisi Membaik, Seluruh Korban Keracunan Dipulangkan dari RS Panti Rapih
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM - Sebanyak 30 orang rombongan bus dari Semarang yang menjadi korban keracunan makanan telah dipulangkan dari Rumah Sakit Panti Rapih pada Selasa (26/6/2018).
Sebelumnya, sebanyak 30 pasien tersebut dibawa ke RS Panti Rapih pada Senin (25/6/2018) pukul 18.30 WIB karena diduga mengalami keracunan makanan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 29 pasien sempat menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan satu korban lainnya langsung dipulangkan karena kondisinya baik.
Wakil Kepala Keperawatan IGD RS Panti Rapih, Tri Winarti menuturkan, kebanyakan pasien datang dengan megeluhkan mual, muntah, diare pusing, badan panas.
"Jadi responnya nggak sama setiap pasien. Ada yang pukul 16.00 WIB setelah makan nasi mereka mual. Ada yang pukul 12.00 WIB sudah merasakan gejalanya. Jadi jangka waktunya nggak sama," ujarnya.
Baca: Sudirman Said Ditraktir Anies Baswedan Makan di Warteg
Dari 50 orang yang ada dalam rombongan bus, sebanyak 30 pasien dibawa ke rumah sakit, sedangkan 20 orang lainnya dalam keadaan sehat tidak ada keluhan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, rombongan bus dari Semarang ini sedang dalam kegiatan rohani di Kaliurang.
Rombongan membawa bekal nasi yang sudah dibawa sejak berangkat dari Semarang yakni pukul 07.00 WIB.
"Mereka makan nasi tersebut ada yang pukul 12.00 WIB ada yang pukul 16.00 WIB. Kita belum tau apakah waktu makan terlalu siang yang membuat basi atau kualitas makanan yang sudah menurun," lanjut dia.
Ditambahkannya, saat ini pihaknya masih menunggu hasil laporan pemeriksaan dari Dinas Kesehatan DIY, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
"Hasilnya belum tau karena prosesnya agak panjang. Karena mereka (dinas kesehatan) sampai ke Semarang untuk melihat proses pembuatan makanannya. Hanya kejelasannya bakteri apa itu masih dalam proses," imbuh dia.
Wiwin, sapaan Tri Winarti menambahkan, korban tersebut kebanyakan adalah anak-anak usia di bawah 17 tahun.
Saat di lokasi, pasien tersebut juga sudah diberikan norit sebagai penetralisir sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Kemarin responnya pasien baik, jadi begitu diberi cairan dan obat-obatan membaik. Nah karena pasien kebanyakan anak-anak maka kita rawat. Karena kalau anak-anak dikhawatirkan ada resiko kekurangan cairan lebih besar jadi kita rawat," ujarnya.
Wiwin melanjutkan, saat ini sudah tidak ada pasien yang dirawat di RS Panti Rapih, seluruh pasien sudah dipulangkan hari ini.
"Pasien sudah pulang semua. Kondisinya baik," tuturnya kepada Tribunjogja.com. (tribunjogja)