Mudik Lebaran 2018
Siap Melayani Arus Balik, Sopir Bus Tidak dalam Pengaruh Narkoba dan Alkohol
Setelah pemeriksaan kesehatan tersebut, Agung membawa pulang dua jenis asupan yang diberikan pihak kesehatan.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan untuk sopir selama Lebaran ini dilakukan sebanyak dua kali.
"Pertama saat arus mudik kemarin yakni 8 Juni dan sekarang untuk arus balik," ucapnya.
Tri Mardaya menuturkan seluruh sopir menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi uji alkohol, gula darah, kolestrol, tensi, dan narkoba.
Baca: Kisah Menyayat Sopir Taksi Online yang Tewas Dirampok, Video Call Terakhir
"Semua sopir tidak ada yang terdeteksi alkohol maupun narkoba. Paling banyak hipertensi, kolestrol, dan gula darah," ungkapnya.
Ia menuturkan, penyebab terbesar para sopir menderita hipertensi adalah kondisi fisik yang terforsir untuk bekerja sehingga mengalami kelelahan yang juga mempengaruhi tingkat emosi mereka.
"Pada pemeriksaan saat arus mudik lalu, sebanyak 40 persen supir terkena hipertensi. Untuk yang saat ini, datanya masih kami rekap," ujar Tri.
Ia mengimbau para sopir agar tidak mengejar target waktu untuk bisa sampai ke tujuan dengan cepat.
Hal yang paling penting adalah mengutamakan keselamatan.
Bila di jalan merasa kelelahan, Tri meminta para sopir untuk berhenti dan istirahat.
"Istirahat tidak perlu lama, karena yang penting kualitasnya. Sekitar 5-10 menit sudah bisa bikin bugar. Bilang saja ke penumpang saya mengantuk, minta waktu istirahat sebentar. Saya yakin semua penumpang bisa memahami," ucapnya.
Selain itu, Tri juga berpesan kepada sopir untuk menjaga pola makan, mengonsumsi buah dan sayur, dan minum cairan elektrolit yang cukup.
"Pada banyak kasus ditemui bahwa supir terlalu memaksakan kondisinya," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)