Mudik Lebaran 2018
Siap Melayani Arus Balik, Sopir Bus Tidak dalam Pengaruh Narkoba dan Alkohol
Setelah pemeriksaan kesehatan tersebut, Agung membawa pulang dua jenis asupan yang diberikan pihak kesehatan.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah 50 sopir menjalani pemeriksaan kesehatan di Terminal Giwangan, Kamis (21/6/2018).
Pemeriksaan yang digelar oleh Dinas Perhubungan dan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan sopir bus sebelum puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada Jumat (22/6/2018) besok.
Salah satu sopir, Agung, mengapresiasi kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut.
Ia pribadi mengaku sangat terbantu karena bisa mengetahui kondisi kesehatannya saat itu.
"Saya rasa kegiatan ini bagus. Kalau perlu dilakukan satu minggu sekali agar tahu kondisi kesehatan para supir," ucap sopir bus Mira tersebut.
Baca: Videonya Saat Berjoget Viral di Jagat Maya, Begini Klarifikasi Sang Sopir Bus
Ia menjelaskan bahwa pada tes kesehatan tersebut diketahui bahwa gula darahnya tinggi sehingga ia perlu mengonsumsi obat.
Ia pun diberikan nasihat oleh tenaga kesehatan yang memeriksanya untuk rutin memeriksakan gula darahnya secara berkala.
"Gula darahnya tinggi, tadi habis minum kopi. Biasanya nggak pernah ngopi, tapi tadi kepingin dan langsung minumnya empat gelas," ungkapnya lantas tertawa.
Ia yang merupakan supir bus jurusan Yogyakarta-Surabaya tersebut mengaku setiap harinya bekerja selama 22 jam. Wakru tersebut ia habiskan untuk perjalanan pulang-pergi (PP) Yogyakarta-Surabaya setiap harinya.
"Tidak ada paksaan harus kerja full kalau di PO saya. Semampunya saja. Kalau misalkan sehari sudah nggak kuat, boleh istirahat, nanti turun di garasi bebernya" ucapnya.
Baca: Sopir Jeep Lava Tour Ditetapkan Sebagai Tersangka
Agung menuturkan tidak pernah mengonsumsi minuman berenergi untuk mendongkrak staminanya.
Ia hanya rutin mengonsumsi air putih.
Setelah pemeriksaan kesehatan tersebut, Agung membawa pulang dua jenis asupan yang diberikan pihak kesehatan.
"Ini obat untuk gula darah dan satunya vitamin," ujarnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tri Mardaya menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan untuk sopir selama Lebaran ini dilakukan sebanyak dua kali.
"Pertama saat arus mudik kemarin yakni 8 Juni dan sekarang untuk arus balik," ucapnya.
Tri Mardaya menuturkan seluruh sopir menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi uji alkohol, gula darah, kolestrol, tensi, dan narkoba.
Baca: Kisah Menyayat Sopir Taksi Online yang Tewas Dirampok, Video Call Terakhir
"Semua sopir tidak ada yang terdeteksi alkohol maupun narkoba. Paling banyak hipertensi, kolestrol, dan gula darah," ungkapnya.
Ia menuturkan, penyebab terbesar para sopir menderita hipertensi adalah kondisi fisik yang terforsir untuk bekerja sehingga mengalami kelelahan yang juga mempengaruhi tingkat emosi mereka.
"Pada pemeriksaan saat arus mudik lalu, sebanyak 40 persen supir terkena hipertensi. Untuk yang saat ini, datanya masih kami rekap," ujar Tri.
Ia mengimbau para sopir agar tidak mengejar target waktu untuk bisa sampai ke tujuan dengan cepat.
Hal yang paling penting adalah mengutamakan keselamatan.
Bila di jalan merasa kelelahan, Tri meminta para sopir untuk berhenti dan istirahat.
"Istirahat tidak perlu lama, karena yang penting kualitasnya. Sekitar 5-10 menit sudah bisa bikin bugar. Bilang saja ke penumpang saya mengantuk, minta waktu istirahat sebentar. Saya yakin semua penumpang bisa memahami," ucapnya.
Selain itu, Tri juga berpesan kepada sopir untuk menjaga pola makan, mengonsumsi buah dan sayur, dan minum cairan elektrolit yang cukup.
"Pada banyak kasus ditemui bahwa supir terlalu memaksakan kondisinya," ujarnya.(TRIBUNJOGJA.COM)