Singgah di Masjid Bersejarah

Video Langgar Dhuwur Kotagede, Berumur Lebih dari Satu Abad

Selain Masjid Gede Mataram sebagai pusat kajian Mataram Islam, beberapa bangunan di sana juga menjadi bagian dari perkembangan Islam di Yogya

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Ari Nugroho

Sejak tiga tahun terakhir, langgar ini memang sudah tidak lagi digunakan untuk kegiatan ibadah.

Menurut Charis, semenjak fasilitas ibadah seperti masjid dan musala banyak berdiri, jemaah langgar semakin menyusut.

Hal ini wajar terjadi lantaran jemaah memilih beribadah di musala atau masjid yang daya tampungnya lebih banyak.

Kelengkapan rumah

Langgar sendiri didirikan saat itu sebagai kelengkapan sebuah rumah.

Menurut Charis yang juga seorang budayawan ini, konsep rumah tinggal lengkap dengan tempat ibadah ini mirip dengan masyarakat pemeluk Hindu di Bali.

Di Bali, hampir setiap rumah pemeluk Hindu memiliki tempat ibadah.

Keberadaan langgar pada waktu itu sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar langgar sebagai tempat ibadah.

Meskipun milik pribadi, tapi langgar memang diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin beribadah di situ, untuk kebersamaan.

"Tiga tahun lalu masih dipakai salat tarawih. Sekarang memang sudah tak dipakai karena pertimbangan praktis saja, ini kan naik pakai tangga, untuk jemaah yang sudah berusia senja memang agak kesulitan, dan lagi sudah banyak musala dan masjid besar, tidak seperti dulu yang masih terbatas. Jadi langgar berperan penting," terang Charis.

Baca: Video Masjid Agung Magelang, Dibangun saat Inggris Menguasai Jawa

Lanjut Charis, kira kira di tahun 1990-an, keberadaan langgar serupa tercatat masih ada sebanyak tujuh langgar.

Di antaranya ada di wilayah Lebihan, Joyopranan, dan Alun-Alun Kotagede.

Seiring berjalan waktu, saat ini hanya tersisa satu saja langgar yang masih utuh bangunannya, yakni langgar di tempatnya ini.

Bila dilihat dari desain bangunan, langgar dhuwur milik Charis ini sangat mirip dengan rumah panggung.

Langgar ini hampir 100 persen terbuat dari kayu , utamanya kayu jati pilihan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved