Pendidikan
Rektor dan Mahasiswa UGM Nonton Bareng Film Lima
Nonton bareng film ini diadakan untuk menyongsong hari lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni mendatang.
TRIBUNJOGJA.COM - Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng, bersama para mahasiswa UGM menyaksikan pemutaran Film Lima di auditorium MM UGM, Jumat (25/5/2018).
Nonton bareng film yang akan ditayangkan serentak di layar bioskop pada 31 Mei mendatang ini diadakan untuk menyongsong hari lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni mendatang.
Produser Film Gomulia Oscar, menyampaikan bahwa pembuatan film Lima melibatkan lima orang sutradara yang menampilkan konsep alur cerita yang berbeda.
Namun begitu rangkaian cerita di film tersebut dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
"Kita perlu membumikan ideologi Pancasila lewat kreasi film," katanya.
Lola Amaria, seorang penggagas film ini mengharapkan kehadiran film Lima bisa mendapat sambutan positif bagi masyarakat.
"Semoga mendapat tanggapan baik dari masyarakat, pada akhir Mei ini bisa berbondong-bondong datang ke Bisokop," katanya.
Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono, M Eng, D Eng, menyambut baik diputarnya Film Lima di kampus UGM.
"Dengan menyaksikan film ini kita bisa mengambil hikmahnya dan bisa diteladani," katanya.
Menurut Rektor, pengajaran nilai -nilai Pancasila memang tidaklah cukup dengan beretorika namun harus bisa dipraktekkan langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
"Agar keberagaman yang kita miliki makin tetap selalu ada, menjadi satu, dan semakin menjadi kuat," katanya.
Sebuah cuplikan awal Film ini mengisahkan seorang perempuan setengah baya yang kembali memeluk agama Islam sesaat sebelum meninggal.
Terjadi perdebatan seru antar ketiga anaknya, satu di antaranya diperankan oleh Prisia Nasution, tentang aturan pemakaman jenazah di Islam dan Kristen.
Di Islam semua asesoris di badan harus dilepas.
Sementara satu di antara pesan wasiat ibunya sebelum meninggal agar gigi palsunya jangan dilepas dan kukunya dihias dengan kutek.