Kota Yogyakarta

Polresta Yogyakarta Adakan Pesantren Polisi Ramadan

Pesantren ini juga merupakan program untuk peningkatan sumber daya Polri khususnya dalam bidang religi agar kualitas sumber daya Polri menjadi ideal.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas Polresta Yogya
Kapolresta Yogyakarta membuka pesantren polisi Rabu (23/5/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki bulan puasa beberapa instansi pemerintahan termasuk kepolisian melakukan kegiatan bersifat keagamaan.

Sasarannya untuk mempertebal keimanan bagi para pegawai ataupun masyarakat yang hadir dalam setiap kegiatan.

Seperti yang dilakukan Polresta Yogyakarta, yang telah membuka Pesantren Polisi Ramadan atas kerja sama dengan Baznas Kota Yogyakarta, Rabu (23/5/2018).

Pesantren Polisi ini mengambil tema meningkatkan kecerdasan spiritual dan emosional Polri Guna Mendukung Kelancaran Tugas

Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini saat membuka kegiatan tersebut menuturkan betapa pentingnya menuntut ilmu.

"Dalam beberapa hadis, umat Islam berkewajiban menuntut ilmu, dari kecil hingga sampai ke liang lahat ia diwajibkan menuntut ilmu. Dengan berilmu kita tentu akan mudah dalam melakukan apapun" jelas Kapolresta.

Pesantren ini juga merupakan program untuk peningkatan sumber daya Polri khususnya dalam bidang religi agar kualitas sumber daya Polri menjadi ideal.

"Manusia berbeda dengan makhluk lain karena memiliki ilmu dan akal. Dengan akal yang dimilikinya manusia bisa menuntut ilmu. Karena dengan ilmu semua dapat berjalan dengan mudah," ungkapnya.

Ia pun mengapresiasi pesantren Polisi ini serta berharap dapat bermanfaat, sehingga setiap setiap anggota mampu meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual.

Lain halnya yang dilakukan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dengan menggelar Safari Tarawih.

Safari Ramadhan di wilayah Sleman ini dilakukan selama 19 kali di mana 17 kali diantaranya digelar di masjid yang tersebar di wilayah Sleman, sekali di Pendopo Sleman, serta sekali di Masjid Agung saat Nuzulul Qur'an.

Dalam agendanya tersebut Sri Purnomo juga banyak membahas tentang masalah yang terjadi di wilayah Sleman.

Seperti saat Safari Tarawih di Masjid Salman Padukuhan Tegalsari, Wedomartani, Ngemplak Senin (21/5/2018), kemarin, Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau masyarakat untuk terus memperhatikan pendidikan anak-anak.

Sesuai program wajib belajar 12 tahun, dia pun mendorong para orangtua untuk mendukung anak-anaknya melanjutkan pendidikannya sampai jenjang yang setinggi-tingginya.

Bagi warga yang tidak mampu dapat memanfaatkan program bidikmisi.

“Yang baru lulus ini tolong dimonitor bersama. Jika ada yang tidak melanjutkan (pendidikannya) dicari tau sebabnya. Kalau penyebabnya karena kurang mampu, maka kami Pemerintah Kabupaten Sleman punya bantuan sosial pendidikan,” jelasnya.

"Di Sleman itu kan ada banyak perguruan tinggi. Kan malu kalau kita yang warga Sleman hanya sedikit yang bisa kuliah di sana," tambahnya.

Malam itu Bupati juga menyerahkan bantuan dari para donator dengan jumlah total Rp 21.225.000.

Bantuan tersebut diantaranya berasal dari Pemkab Sleman sebanyak Rp 5 juta, dari BAZNAS Rp 4 juta, BPD DIY sebanyak Rp 1,5 juta, Kecamatan Ngemplak Rp 6 juta, dari Desa Wedomartani Rp 2 juta, serta dari infaq yang terkumpul senilai Rp 2.725.000.

Selain itu juga diserahkan bantuan Al-Qur’an dan mukena serta sembilan sertifikat wakaf masjid dari Kemenag Kabupaten Sleman. (*)

Foto by Humas Polresta : Kapolresta Yogyakarta membuka pesantren polisi Rabu (23/5)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved