Aktivitas Merapi
Penjelasan Kepala BPPTKG Terkait Letusan Gunung Merapi pada Rabu Pagi
Menurut Hanik, BPPTKG juga mencatat adanya gempa vulkanik dan tremor di Merapi, yang menunjukkan bahwa ada aktivitas di dalamnya.
Penulis: say | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitasnya pagi ini.
Rabu (23/5/2018) pukul 3.31 WIB, kembali terjadi letusan setinggi 2.000 meter, dengan durasi 4 menit.
Letusan tersebut teramati dari Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Jrakah dan Kaliurang.
Hujan abu sempat dilaporkan turun di tujuh desa di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, yakni di Desa Keningar, Desa Sumber, Desa Ngargomulyo, Desa Ngadipuro, Desa Wates, Desa Kalibening, dan Desa Dukun.
Setelah letusan tersebut, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan melalui siaran langsung, yang disiarkan melalui akun media sosial resmi lembaga tersebut.
Baca: Letusan Freatik Merapi, Hujan Abu Turun di Tujuh Desa Wilayah Magelang
Hanik menjelaskan, warga tidak perlu panik dengan letusan tersebut, karena pihaknya memantau selama 24 jam.
BPPTKG memberikan informasi terbuka kepada masyarakat, yang dapat diakses melalui website ataupun akun media sosial lembaga itu.
"Sejauh 3 km tidak dibolehkan ada aktivitas. Kawasan Rawan Bencana (KRB) III harus waspada dengan adanya status ini. Radius 3 km tidak boleh ada aktivitas apapun," urai Hanik dalam siaran langsungnya.
Menurut Hanik, BPPTKG juga mencatat adanya gempa vulkanik dan tremor di Merapi, yang menunjukkan bahwa ada aktivitas di dalamnya.
Simak selengkapnya di sini
(tribunjogja.com)