Aktivitas Merapi

Kunjungi Pos PGM Ngepos, Anggota Komisi III DPR RI Ingin Pastikan Peralatan Pos Pengamatan

Anggota Komisi III DPR RI, Abdul Kadir Karding meninjau Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Anggota Komisi III DPR RI, Abdul Kadir Karding disertai Petugas PGM Ngepos Heru Suparwoko saat meninjau menara Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (23/5/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Anggota Komisi III DPR RI, Abdul Kadir Karding meninjau Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Rabu (23/5/2018).

Pihaknya ingin memastikan seluruh peralatan pada Pos PGM bekerja dengan baik termasuk kesiapan jalur evakuasi.

Karding mengapresiasi kinerja dari petugas pengamatan beserta tim yang ada di Pos-pos pengamatan termasuk pos PGM Ngepos yang selama 24 jam memantau kondisi kebencanaan dari Gunung Merapi dan menyampaikannya kepada masyarakat, sehingga warga menjadi lebih waspada.

"Kami berterima kasih kepada petugas pengamatan bersama tim yang sudah bekerja luar biasa selama 24 jam. Ini adalah poin penting karena menyangkut keselamatan orang banyak," kata Karding, Rabu (23/5/2018) saat meninjau Pos PGM Ngepos, di Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Dirinya juga memastikan peralatan yang ada di Pos PGM Ngepos sudah lengkap, sehingga informasi kebencanaan didapatkan secara valid.

"Peralatan di pos juga sudah canggih, tidak error, sehingga informasi yang didapatkan valid," kata Karding.

Karding juga menyoroti jalan-jalan evakuasi yang sudah rusak karena lebih banyak digunakan oleh truk-truk pengankut pasir.

Pemerintah pun didorong untuk memperbaiki jalan-jalan evakuasi, jembatan, infrastruktur ke pos-pos pemantauan.

"Saya kira pemerintah harus kita dorong untuk memperbaiki jalan-jalan evakuasi, jembatan, karena semenjak 2010 lebih banyak digunakan truk pasir jadi banyak yang rusak, butuh antisipasi ke depan, termasuk inftastruktur ke pos-pos pemantauan," katanya.

Dikatakannya, letusan yang terjadi di Gunung Merapi ini baru merupakan letusan freatik karena faktor rembesan air, dan belum mencapai letusan magmatik yang bersumber dari dalam.

"Gunung Merapi adalah gunung api yang bersifat terbuka, oleh karena itu kejadian letupan freatik tersebut adalah wajar," ujar Karding

Dia pun menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari BPBD terkait penanganan bencanan.

"Kami terus berdoa, agar ini tidak terjadi. Pos pengamatan pun dapat membagikan informasi kepada masyarakat," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved