Erupsi Freatik Merapi
Merapi Alami Erupsi Freatik, Warga Umbulharjo Cangkringan Mulai Terbiasa
Koordinator Kampung Siaga Bencana Desa Umbulharjo, Sriyono menyatakan warga di desanya sudah mulai terbiasa dengan adanya erupsi freatik Merapi.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Koordinator Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sriyono menyatakan bahwa warga di desanya sudah mulai terbiasa dengan adanya erupsi freatik Merapi.
"Erupsi freatik ini kan meningkat sejak letusan terakhir di 2010, jadi warga di sini sudah mulai terbiasa," jelas Sriyono saat ditemui, Senin (21/05/2018).
Umbulharjo sendiri merupakan desa yang memiliki jarak cukup dekat dengan puncak Merapi.
Jaraknya sekitar 3,5 km dari Kinahrejo yang juga bagian dari Desa Umbulharjo.
Menurut Sriyono, hanya sedikit warga yang panik saat terjadi erupsi walau hanya jenis freatik skala rendah.
Hal itu terjadi lantaran mereka belum mengetahui bahwa erupsi freatik tidak berbahaya dan masih bisa diantisipasi.
"Kita berikan pemahaman ke mereka bahwa erupsi freatik itu tidak berbahaya. Hanya perlu antisipasi hujan abu yang biasa terjadi usai erupsi," ujar Sriyono.
Terkait erupsi hari ini, Sriyono juga menuturkan bahwa banyak warga yang tidak tahu jika telah terjadi erupsi sebanyak dua kali berturut-turut.
Baca: Status Merapi Masih Aman untuk Aktivitas Radius 2 Kilometer
Menurut Sriyono, hal tersebut terjadi lantaran erupsi terjadi pada dini hari saat warga sedang terlelap.
Puncak Merapi yang tertutup kabut juga membuat warga tidak tahu-menahu soal erupsi tadi.
"Apalagi tadi itu tidak ada suara dan getarannya. Tahu-tahu paginya sudah hujan abu walau tipis," kata Kepala Seksi Pemerintahan di Desa Umbulharjo ini.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Hartini, penjaga warung di Petilasan Mbah Hargo. Ia mengaku sama sekali tidak tahu jika telah terjadi erupsi pada hari ini.
"Saya tahunya justru dari warga, serta saat melihat pekarangan rumah saya ada sisa-sisa hujan abu," jelas keponakan dari Mas Asih, Juru Kunci Merapi saat ini.
Sriyono pun berharap agar instansi-instansi terkait seperti BPPTKG bisa terjun langsung ke daerah rawan dampak bencana, untuk memberikan pemahaman pada warga tentang jenis-jenis erupsi.
"Warga justru akan mendapatkan pencerahan dan pemahaman jika informasi diberikan oleh pihak-pihak yang kredibel dan terpercaya," tutur Sriyono.(tribunjogja)