Pasukan Elite SAT-81 'Siluman' Berkemampuan Tempur Jarak Dekat Nan Mematikan
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)
Grup I dan Grup II Kopassus memiliki peran yang sama, yakni Para Komando atau disingkat Parako.
Dalam penugasannya, mereka bisa diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, hingga penyerbuan amfibi dari laut.
Grup I berdiri pada 23 Maret 1963 dan bermarkas di Serang, Banten dan komandan pertama adalah Mayor Benny Moerdani.
Grup I membawahi 1.274 personel yang terbagi ke empat batalyon tempur, yakni Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika, Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika, Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika dan Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladhika.
Sementara Grup II Kopassus didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Grup II membawahi 1.459 personel yang terbagi ke tiga batalyon tempur, yakni Batalyon 21/Bhirawa Yudha, Batalyon 22/Manggala Yudha, dan Batalyon 23/Dhanuja Yudha.
Berbeda dengan dua grup tersebut, Grup III memiliki penambahan spesialisasi, yakni di bidang intelijen.
Hal itu bisa dilihat dari belakang nama satuan, Sandi Yudha.
Satuan ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa 'Clandestine Operation', di antaranya intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Satuan ini bermarkas di Mako Cijantung.
Tidak mudah menjadi bagian dari satuan ini, setiap calon personel wajib menjalani seleksi yang sangat ketat, mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen akan dilatih lagi.
Salah satu tes untuk menjadi seorang intelijen Kopassus adalah melakukan praktek intelijen yang sesungguhnya dengan berbagai cara dan tidak boleh melanggar hukum.
Misalnya sampai ada yang menjadi pengemis atau orang jalanan betulan demi melaksanakan praktek menjadi seorang calon intelijen.
Sistem Rekrutmen
Sebagaimana dilansir website Kodam Cendrawasih, tidak mudah untuk menjadi personel SAT-81.
Seleksi tes yang harus dijalani sangat sulit karena setiap anggota SAT-81 harus memiliki kemampuan di atas rata-rata pasukan yang ada di TNI.
Proses rekrutmen prajurit ini dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar.
Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi.
Dari situ, prajurit yang ingin bergabung dengan satuan elite 81, harus melewati beberapa tahapan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Pertama adalah tes IQ yang harus di atas rata-rata 110. Selanjutnya yang kedua, tes kesehatan (stakes II), ketiga tes jasmani (kategori BS), dan yang terakhir tes pemantauan akhir (Pantukhir)”.
Prajurit yang ada di dalam Satuan 81 harus memiliki spesialisasi kemampuan yang tinggi.
Di antaranya adalah tembak runduk (bakduk) dan freefall atau terjun bebas. Mereka juga memiliki regu dengan spesifikasi kemampuan khusus, yaitu Tim Pasukan Katak (Paska) dan K9 (gugus jihandak).
SAT-81 memang sudah teruji kemampuannya untuk menanggulangi berbagai aksi terorisme, maupun pembajakan. Akan tetapi, tugas tersebut saat ini di alihkan kepada Densus-88 Polri.
Namun demikian, SAT-81 tetap siap sedia menerima tugas jika di butuhkan oleh Rakyat Indonesia. Karena sesuai motonya Kopassus “Lebih Baik Pulang Nama Daripada gagal Dalam Tugas”.
Mereka senantiasa selalu siap sedia memberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa.
Mereka siap menumpahkan darah mereka, membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi. (*/berbagai sumber)