Bukit Nirbaya, Lokasi 'Angker' dan Sunyi Tempat Eksekusi Mati di Nusakambangan

Nusakambangan juga disebut sebagai Alcatraznya Indonesia karena sangat sulit bagi napi untuk bisa melarikan diri dari pulau ini.

Editor: Mona Kriesdinar
IST / Intisari
Salah satu sudut di Pulau Nusakambangan 

TRIBUNJOGJA.com - Pulau Nusakambangan memang dikenal sebagai pulau para tahanan.

Di atas daratan pulau ini, terdapat beberapa lapas yang dikhususkan sebagai rumah tahanan bagi narapidana dengan tingkat kejahatan tinggi.

Misalnya ada lapas khusus bandar narkoba, lapas untuk kasus pembunuhan dan pencurian, hingga lapas khusus napi kasus terorisme.

Baca juga:

Ngeri, Seperti Ini Cara Keji ISIS Menyiksa dan Mengeksekusi Mati Prajurit Suriah

Eksekusi Mati Paling Sadis, Tubuh Hancur Tercerai Berai Diikat di Moncong Meriam

Immuremment, Hukuman Mati Paling Sadis dan Lebih Mengerikan Daripada Pancung

Nusakambangan juga disebut sebagai Alcatraznya Indonesia karena sangat sulit bagi napi untuk bisa melarikan diri dari pulau ini.

Setiap lapas juga dijaga dengan keamanan tingkat tinggi dan dilengkapi dengan teknologi keamanan modern semisal CCTV dan sensor gerak.

Namun, dari semua lapas canggih itu, ada sebuah lokasi yang menyimpan kesunyiannya sendiri.

Lokasi itu adalah Nirbaya, yang kerap dijadikan sebagai lokasi eksekusi mati bagi para tahanan Nusakambangan.

Seolah tak cukup 'angker', beberapa tahanan yang tidak dijemput atau tidak diakui keluarganya juga kabarnya dimakamkan di Nirbaya ini.

Nirbaya berupa bukit dengan lembah yang terletak di ujung selatan Pulau Nusakambangann.

Tempat ini adalah lapangan luas yang dipenuhi dengan tanaman rumput liar dan berbatasan dengan batuan karang.

Di balik jajaran karang itulah Samudera Hindia dengan ombaknya yang berdebur menghantam karang.

Tak sembarang orang bisa mendatangi Nirbaya.

Jalan menuju Nirbaya cukup terjal dan berat karena memang sengaja tidak dibersihkan serta dipugar.

Nirbaya merupakan lokasi peninggalan Belanda.

Narapidana di Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 1900-1926
Narapidana di Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah, 1900-1926 (Tropenmuseum / wikimedia common)

Dulu, tempat ini merupakan lapas yang didirikan oleh Belanda namun ditutup tahun 1986.

Bangunannya telah hancur dan tersisa puing-puing yang menebarkan kesan sunyi dan ngeri sekaligus.

Meski seseorang datang ke tempat ini tanpa tahu bahwa lokasi eksekusi mati di Nusakambangan dilakukan di lokasi ini, tetap saja mereka akan merinding takut.

Kalau tidak terdapat bangunan, lalu bagaimana para narapidana dihukum mati di tempat ini?

Biasanya, eksekusi dilakukan pada tengah malam dengan tiang kayu yang telah disiapkan terpancang di tengah pekarangan kosong itu.

Dengan diiringi deburan ombah Samudera Hindia, timah panas akan diluncurkan tepat pada jantung tahanan itu.

Setelah itu semua kembali sunyi menanti menit-menit menegangkan hingga si tahanan benar-benar tak bergerak lagi.

Eksekusi paling awal yang dilakukan di Nirbaya terjadi pada tahun 1985 dan 1987.

Tanah lapang yang disebut-sebut sebagai bukit Nirbaya tempat eksekusi mati di Pulau Nusakambangan
Tanah lapang yang disebut-sebut sebagai bukit Nirbaya tempat eksekusi mati di Pulau Nusakambangan (IST via INTISARI)

Terpidana lain yang meregang nyawa di Nirbaya adalah pelaku kasus bom Bali, Amrozi, Imam Samudera, dan Ali Ghufron.

Terpidana kasus narkotika di jaringan Bali Nine juga dilakukan di lokasi ini.

Bagi warga di sekitar Pulau Nusakambangan, hampir setiap sudut pulau ini mengeluarkan area negatif.

Bahkan, warga juga percaya hal mistis mengenai banyaknya makhluk halus yang menghuni Nusakambangan, khususnya di bukit Nirbaya.

Namun, warga juga mengaku telah terbiasa mengenai pelaksanaan hukuman mati di Nirbaya.

Mereka juga tidak pernah menjelajahi sampai ke lokasi itu karena dianggap terlalu berbahaya dan menyeramkan. (*)

--

Artikel ini sudah tayang di INTISARI dengan judul Inilah Bukit Nirbaya di Nusakambangan, Lokasi Eksekusi Mati para Tahanan yang Terkesan 'Angker'

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved