Immuremment, Hukuman Mati Paling Sadis dan Lebih Mengerikan Daripada Pancung
Immuremment merupakan metode hukum mati dengan cara memasukan terpidana ke dalam ruangan kecil sampai mati
TRIBUNJOGJA.COM - Hukuman mati dengan cara ditembak, digantung maupun dipancung menjadi metode eksekusi mati yang paling banyak digunakan. Pertimbangannya metode itu dipandang lebih manusiawi karena terpidana mati tak merasa sakit dalam jangka waktu yang lama.
Tentu saja ini diluar kasus khusus jika terpidana mati tak langsung tewas. Semisal ditembak kemudian terpaksa ditembak ulang di bagian kepala untuk memastikan terpidana tewas.
Baca:
Flaying, Eksekusi Mati Paling Mengerikan Selain Lingchi
Eksekusi Mati Paling Sadis, Tubuh Hancur Tercerai Berai Diikat di Moncong Meriam
Pemerkosa Bocah Dieksekusi Mati di Depan Publik, Diberondong Tembakan Lalu Diderek
Tapi tahukah anda bahwa di awal abad ke 20 masih dilakukan metode eksekusi mati yang lebih tepat disebut sebagai penyiksaan sampai mati.
Terpidana dibiarkan 'menikmati' proses menuju kematian secara perlahan.
Bagaimana tidak, terpidana mati dimasukan ke ruangan kecil yang hanya cukup untuk tubuhnya saja. Kemudian ditutup dan dilupakan begitu saja.
Terpidana mati akan tewas mulai dari dehidrasi hingga kelaparan. Beberapa diantaranya tewas akibat kehabisan nafas.
Namun yang terjadi pada seorang wanita di Mongolia ini sungguh menyakitkan. Ia dihukum dengan metode immuremment tapi bukan dikurung dalam ruangan kecil berdinding tembok sebagaimana yang dipraktikan pada zaman Romawi Kuno, melainkan ia dimasukan dalam kotak kayu yang hanya menyisakan lubang selebar leher.

Wanita itu dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di bawah terik matahari. Setidaknya, ia mengalami penyiksaan yang amat mengerikan akibat dehidrasi selama tidak hari hingga tubuh tak akan sanggup lagi bertahan.
Adapun berdasarkan penelusuran, Immurement adalah bentuk pemenjaraan dimana seseorang dimasukan dalam ruang tertutup berukuran kecil.

Dulu Immurement dilakukan dengan menempatkan seseorang dalam tembok cor di dinding. Lainnya menggunakan kotak semacam peti mati. (*)