Pendidikan

Pasar Farmasi Indonesia Disebut Sebagai yang Paling Maju di Wilayah ASEAN

Ia pun memperkirakan Indonesia akan menjadi negara nomor 2 sebagai pasar farmasi terbesar di ASEAN.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Direktur Business Development PT Kalbe Farma Sie Djohan saat memberi materi di Gedung Pusat UGM, Senin (07/05/2018) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Direktur Business Development PT Kalbe Farma, Sie Djohan, menyebut pasar farmasi Indonesia paling maju se-ASEAN.

"27% pasar farmasi di ASEAN didominasi oleh Indonesia. Secara global kita di nomor 23," papar Sie Djohan di Gedung Pusat UGM, Senin (07/05/2018).

Meskipun menjadi salah satu yang terbesar, sayangnya bahan baku obat-obatan di Indonesia masih diimpor dari negara lain.

"Bahan baku kita impor sebesar 95% dari luar negeri," ungkap Sie Djohan.

Namun Sie Djohan cukup yakin bahwa farmasi Indonesia bisa lebih maju lagi.

Ia pun memperkirakan Indonesia akan menjadi negara nomor 2 sebagai pasar farmasi terbesar di ASEAN.

Nilai investasi pun diperkirakan akan mencapai Rp215 triliun, menyediakan lapangan kerja bagi 2 juta orang.

"Tahun ini saja pasar farmasi Indonesia sudah mencapai Rp 80 triliun. Bandingkan dengan tahun 2015 yang hanya mencapai Rp 62 triliun," jelas Sie Djohan.

Melalui ajang Ristekdikti-Kalbe Science Awards (RKSA) 2018, Sie Djohan berharap tidak hanya menghasilkan produk obat-obatan baru. Ia ingin agar penghargaan ini juga merambah ke bidang kesehatan lainnya.

"Kali ini penelitian yang kita libatkan tidak hanya di bidang farmasi saja, tetapi juga di bidang kesehatan lain," kata Sie Djohan.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved