Kota Yogyakarta

Kampung Wisata Diminta Jalin Kerjasama dengan Hotel

Seluruh Kampung Wisata di Kota Yogyakarta didorong untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
tribunjogja/hendra krisdianto
Ilustrasi: 17 Kampung wisata di Yogyakarta dikumpulkan dan dipamerkan di Benteng Vredeburg Yogyakarta sejak Jumat (2/9/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh Kampung Wisata di Kota Yogyakarta didorong untuk melakukan kerjasama dengan berbagai pihak.

Tak terkecuali dengan pihak hotel dengan tujuan agar dapat menampung luapan wisatawan yang tidak dapat terakomodir di hotel tersebut.

Manajer Pengelola Kampung Wisata Warungboto, Susanto Dwi Antoro menjelaskan bahwa pihaknya sudah bekerjasama dengan hotel maupun homestay yang ada di Umbulharjo.

Tujuannya adalah agar dapat memberdayakan masyarakat dengan ikut memfasilitasi tamu di homestay yang memiliki jumlah wisatawan menginap yang tinggi.

"Kami kerjasama dengan 2 pengelola homestay dan juga hotel di Umbulharjo. Kalau hotel di sini kan kebanyakan nonbintang. Kami juga mengikutkan teman-teman (warga) untuk ikut pelatihan tentang homestay," bebernya, Senin (7/5/2018).

Baca: DPRD Kota Yogya Pertanyakan Akreditasi Kampung Wisata

Antoro mengatakan bahwa jumlah kunjungan yang melalui jasa Kampung Wisata Warungboto per tahunnya mencapai 600 pengunjung.

Sementara wisatawan yang datang secara mandiri untuk berkunjung ke berbagai obyek wisata di Warungboto tercatat ribuan orang setiap tahunnya.

"Unggulannya kalau di Warungboto ada Situs Umbul. Namun kami juga menawarkan paket wisata, misalkan dalam satu hari bisa melakukan wisata ke XT Square, Situs Umbul, hingga GL Zoo," bebernya.

Tak hanya paket wisata, memanfaatkan peninggaman sejarah yang ada di Situs Umbul, pihaknya juga memfasilitasi mempelai yang hendak menggelar foto prawedding di sana.

"Kami juga ada paket prawedding di Situs Umbul. Selain itu ada juga sendra tari Padusan. Kalau di Prambanan ada Ramayana, kami punya Padusan," ujarnya.

Baca: Kampung Wisata Budaya Pandeyan Tagih Bantuan Pemkot Yogya

Ia mengungkapkan bahwa Kampung Wisata Warungboto berdiri sejak 2010 dan mulai mengantongi SK sejak 2013.

Kampung Wisata Warungboto menjadi satu di antara tujuh Kampung Wisata lain di Yogya yang diakreditasi untuk tahun ini.

"Kami seneng dengan adanya akreditasiKampung Wisata menjadi lebih tertata. Ada SOP, membuat kami lebih berani, dan tertantang untuk meningkatkan pelayanan sesuai target," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yeti Martanti menjelaskan bahwa total ada 8 Kampung Wisata yang terakreditasi yakni Dipowinatan, Warungboto, Kadipaten, Tamansari, Cokrodiningratan, dan Gedongkiwo.

Kampung Wisata tersebut memiliki status rintisan yang masih harus memperbaiki diri dengan memenuhi unsur dan kriteria sebagai kampung wisata.

Di antaranya adalah unsur produk, pelayanan, dan pengelolaan.

Baca: Desa dan Kampung Wisata di DIY Disiapkan Gaet Wisatawan

"Bagaimana kampung wisata bisa membuat tamu nyaman untuk berkunjung, bagaimana memiliki pengelolaan administrasi yang baik serta penataan ruang tamu. Selain itu juga perlu menjalin kerjasama agar lebih baik pengelolaannya. Misalkan kerjasama dengan beberapa unsur yang ada di situ," terangnya.

Yeti menambahkan, Kampung Wisata Warungboto dan Dipowinatan bisa menjadi percontohan untuk kampung wisata yang lain.

"Warungboto sangat bagus pengelolaannya, kerjasama dengan berbagai pihak dan lembaga sehingga mampu meningkatkan kampung wisatanya," ujarnya.

Baca: Dispar Kota Yogya Segera Lakukan Akreditasi Kampung Wisata

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mengarahkan pihak hotel ketika kamar telah penuh agar diarahkan ke homestay di kampung wisata yang ada di daerah tersebut.

Selain untuk menampung luapan wisatawan yang menginap, hotel juga diminta agar mengarahkan para tamu untuk mengunjungi destinasi yang ada di kampung wisata terdekat.

"Hal seperti itu sudah berjalan tapi ketersediaan di homestaynya mulai kuliner harus didorong lagi," pungkaanya.

Yeti menjelaskan, bahwa di tahun 2019 mendatang, terdapat 9 kampung wisata lagi yang akan didatangi untuk diakreditasi.

"Kalau untuk akreditasi tahun ini tinggal satu kampung yang sesuai target, Mei ini harus selesai," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved