Sains
Sejak Era Industri, Emisi Karbon Terus Meningkat
Faktor utamanya adalah pembakaran fosil untuk batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
TRIBUNJOGJA.COM - Senyawa yang erat hubungannya dengan era industri adalah Karbon dioksida (CO2).
Sejak dunia industri mulai tumbuh 150 tahun terakhir, emisi CO2 meningkat pesat.
Faktor utamanya adalah pembakaran fosil untuk batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Dilaporkan Newsweek Senin (1/5/2018), hal ini berdampak pada meningkatnya permukaan laut, tanaman tidak tumbuh subur, dan nyamuk pembawa penyakit malaria berkembang biak.
Menurut data yang dikeluarkan Pusat Analisis Informasi Karbon Dioksida Departemen Energi AS (CDIAC), manusia telah meningkatkan lebih dari 400 miliar ton CO2 ke atmosfer sejak 1751.
Baca: Bagaimana Jika Bumi Berputar ke Arah Berlawanan? Ini yang Akan Terjadi
Sekitar setengah dari jumlah tersebut diproduksi pada akhir 1980-an hingga sekarang.
Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil padat dan cair yang digunakan sebagai sumber batu bara dan minyak menyumbang sekitar tiga perempat dari total tersebut.
Misalnya saja pada 2014 penggunaan bahan bakar fosil dan pembuat semen dapat melepaskan sekitar 9,9 miliar ton CO2.
Ini adalah level tertinggi sepanjang sejarah.
Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi, CDIAC memutuskan tutup September lalu.
Data yang mereka miliki dikirim ke sejumlah tempat seperti Ocean Carbon Data System milik NOAA dan California Institute of Technology.
Di tahun ini, para Ilmuwan kembali memperingatkan kita dengan sejumlah fakta seperti pencairan es Arktik, cuaca ekstrem yang dihadapi AS, juga runtuhnya kehidupan laut.
Baca: Kucing Ini Selamatkan Kedua Tuannya dari Keracunan Karbon Monoksida
Presiden Perancis Emmanuel Macron pun angkat bicara terkait kasus ini dengan beralih ke ekonomi global rendah karbon.
