Gunungkidul
Kisah Tunanetra asal Gunungkidul, Bertahan Hidup dari Menganyam Tikar
Wahyuni mengungkapkan meskipun telah berbeda kartu keluarga, Painem belum memperoleh bantuan jaminan hidup (jadup).
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA/WISANG SETO PANGARIBOWO
Painem saat menganyam tikar di teras rumahnya di Kedungpoh, Senin (30/4/2018)
Baca: Pelajaran Hidup dari Kisah Mbah Tumirah: Disyukuri, Hasil Berapa pun Cukup untuk Keluarga
Wahyuni mengungkapkan meskipun telah berbeda kartu keluarga, Painem belum memperoleh bantuan jaminan hidup (jadup).
"Sudah berbeda kartu keluarganya, tetapi kakak saya (Painem) belum mendapatkan jadup dari pemerintah, sedangkan ibu saya yang sudah tua telah mendapatkan jadup," terang Wahyuni.
Selanjutnya ketua difabel desa Kedungpoh, Muji mengatakan akan membantu Painem dengan cara membawa karya Painem ke pameran-pameran.
"Ke depannya saya berupaya ada pemberdayaan kita beri kesempatan jika ada event pameran saya akan bawa ke pameran untuk menunjukkan bahwa ada yang seperti ini (tuna netra) yang membuat anyaman tikar," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)