Kulonprogo
Warga Kulonprogo Temukan Burung Langka di Halaman Rumahnya
Burung tersebut kini telah diamankan di Wildlife Rescue Center (WRC) Yogyakarta di Pengasih untuk menjalani observasi.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Seekor burung elang ditemukan warga Pedukuhan Ngulakan, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kamis (19/4/2018) pagi.
Burung tersebut kini telah diamankan di Wildlife Rescue Center (WRC) Yogyakarta di Pengasih untuk menjalani observasi.
Elang yang belum diketahui jelas jenisnya itu ditemukan oleh Wagimin (65) sekitar pukul 06.30 ketika sedang berjalan-jalan di belakang rumah.
Ia terkejut mendapati burung berukuran cukup besar itu ada di halaman belakang rumahnya dalam kondisi terlihat lemas.
Wagimin sempat berusaha menghalau elang itu agar terbang namun tak direspon.
Burung itu juga tak banyak bergerak saat ditangkapnya.
"Saya pegang sayapnya juga diam saja sehingga kemudian saya tangkap dan dimasukkan ke kandang kucing," kata Wagimin.
Menyadari bahwa burung itu terbilang langka, pihaknya lantas berinisiatif menghubungi pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta untuk menanganinya.
Wagimin mengaku tidak tahu jenis elang apa yang ditangkapnya.
Di wilayah rumahnya, ia memang kerap melihat burung pemangsa itu terbang di udara.
Namun, baru kali ini ia mendapati burung itu di darat dan tidak berontak saat ditangkap.
"Biasanya ya lihat elang terbang tapi kok ini di bawah dan diam saja," kata Wagimin.
Petugas BKSDA lalu mengamankan elang itu dan membawanya ke WRC Yogyakarta untuk penanganan lebih lanjut.
Pengamatan petugas sejauh ini, burung itu memiliki keserupaan fisik dengan jenis Elang Brontok atau Elang Sikep Madu.
Antara lain dari warna bulu kombinasi coklat, hitam, dan putih.
Namun begitu, Polisi Kehutanan Pertama BKSDA DIY, Giono mengatakan perlu identifikasi lanjut untuk mengetahui jenis elang itu.
Pihaknya berterimakasih atas inisiatif warga melaporkan penemuan itu kepada BKSDA sekaligus menjadi contoh yang baik dalam upaya penyelamatan dan pelestarian satwa.
Koordinator Proyek Konservasi WRC Yogyakarta, Rosalia Setiawati menyebut sementara waktu elang tersebut akan dikarantina untuk selsnjutnya dilakukan observasi dan identifikasi oleh dokter satwa.
Apalagi, kondisi satwa tersebut terlihat lemas dan stres.
Nantinya, dokter satwa akan melakukan pemeriksaan fisik burung dan identifikasi jenis kelamin serta mengambil sampel darah untuk memastikan ada tidaknya penyakit yang diderita burung tersebut.
"Jenisnya belum bisa diketahui pasti namun kemungkinan Elang Sikep Madu dari ciri fisiknya. Di Kulonprogo memang sering ditemukan jenis elang ini karena termasuk burung migran," kata Rosa.
Pihaknya juga akan mengobservasi apakah elang tersebut merupakan elang liar atau elang peliharaan yang terlepas.
Atau justru elang tersebut kelelahan saat bermigrasi sehingga terlihat lemas.
Tidak ditemukan adanya penanda (marker) seperti cincin atau penanda sayap sehingga dimungkinkan elang tersebut bukan hasil pelepasliaran.(*)