Bandara Kulonprogo
Masuk Waktu Salat Magrib, Demonstran Kumandangkan Adzan di Lokasi Demo
Masuk waktu salat magrib, demonstran kumandangkan adzan di lokasi demo
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Aksi warga Temon, Kulonprogo dan relawan yang menuntut pengembalian listrik di pemukiman warga terdampak pembangunan bandara Kulonprogo di kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jateng dan DIY di Banguntapan, Bantul masih terus berlangsung hingga Selasa(10/4/2018) petang.
Pantauan di lokasi, hingga pukul 17.50 WIB, massa masih menunggu kepastian dari keputusan resmi pihak PLN atas perundingan yang dilakukan sebelumnya.
Mereka tetap menunggu keputusan dari pihak PLN di luar pagar.
Rencananya, perwakilan warga dan PLN akan bertemu untuk menyampaikan hasil keputusan yang akan di keluarkan oleh pihak PLN.
Hingga saat ini, orator masih menyuarakan orasinya.
Sesekali massa aksi bersikap keras dengan menggedor-gedor pagar besi gedung PLN Yogyakarta ini.
Menariknya, menjelang salat maghrib massa aksi mengumandangkan adzan di luar gerbang gedung PLN.
Mereka lalu sejenak duduk tertib sembari menunggu hasil keputusan yang akan disampaikan PLN.
Sementara itu, di dalam pagar gedung PLN sejumlah petugas keamanan (Satpam) dan pihak kepolisian tetap berjaga untuk mengamankan jalannya aksi.
Diketahui sebelumnya, kedatangan mereka ke gedung PLN Yogyakarta ini untuk menagih kepastian atas tindakan PLN yang dinilainya telah memutus aliran listrik secara sepihak.
Massa aksi atas nama Paguyuban Warga Penolak Penggusuran - Kulon Progo (PWPP-KP) dan Aliansi Perjuangan Rakyat Tolak Bandara (APRTB) ini menuntut PLN untuk segera bertanggung jawab dan menyambung kembali aliran listrik yang menjadi hak setiap warga negara. (tribunjogja)
ㅤ