Kepalanya Bercucuran Darah, Guru Ini Tetap Tolong Korban Kecelakaan Bus Study Tour SMA 2 Magelang

Ia terbangun di bawah pagar pembatas, dengan kondisi shock, badannya gemetar dan kepala yang sudah bercucuran darah.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Para pembesuk yang terdiri dari guru, staf karyawan SMA Negeri 2 Kota Magelang yang membesuk Nuli, seorang guru pendamping yang menjadi korban kecelakaan bus study tour SMA Negeri 2 Kota Magelang, di kamar perawatan Alamanda, RSUD Tidar, Kota Magelang, Jumat (6/4/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Korban kecelakaan bus study tour SMA Negeri 2 Kota Magelang hingga kini masih menjalami perawatan intensif di RSUD Tidar Kota Magelang.

Mereka pun menceritakan kejadian kecelakaan tragis yang menewaskan satu orang awak bus tersebut.

Satu di antaranya adalah Nuli Mursini, korban kecelakaan bus study tour rombongan dari SMA Negeri 2 Kota Magelang sekaligus Waka Kesiswaan SMA N 2 Kota Magelang.

Dia menceritakan kecelakaan tragis yang menimpa dirinya beserta rombongan bus nomor dua yang ditumpanginya bersama puluhan siswa di Tol Ngawi, Jawa Timur.

Ia mengatakan, saat itu hari masih gelap menjelang subuh.

Rombongan saat itu baru mencapai Ngawi, tepatnya di Tol Nganjuk-Ngawi.

Semua siswa, guru pendamping masih tertidur lelap di dalam bus yang sedang dalam perjalanan pulang usai melaksanakan study tour di Pulau Bali.

"Saat itu kita dalam perjalanan pulang dari Bali, dan baru sampai Ngawi kalau tidak salah. Tidak ada keanehan apa-apa sebelum kita berangkat pulang. Semuanya masih istirahat dan tertidur dalam perjalanan pulang," kisah Nuli, Jumat (6/4/2018) saat ditemui di kamar perawatan Alamanda di RSUD Tidar, Kota Magelang.

Nuli masih ingat saat bus berhenti di SPBU setempat untuk mengisi bahan bakar, dan langsung bertolak kembali menuju jalan tol.

Dalam perjalanan melalui jalan tol itu, bus melaju dengan kecepatan tinggi.

Saat itu para penumpang yang ada di dalam bus dalam kondisi tertidur.

Saat itu dirinya duduk di kursi tepat di belakang kernet bus, di sisi kiri bus.

Sementara Sandika, seorang guru pendamping lain, duduk tepat di belakang supir, di sisi kanan bus.

Siswa semuanya duduk berderet dari belakang kursi sampai kursi belakang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved