BPCB Jateng Kirim Tim ke Candiroto, Telusuri Hilangnya Arca Ganesha Kuno

Mereka ditugaskan mencari informasi dan penelusuran arca Ganesha dari masa Mataram Kuno yang lenyap .

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Kepala Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jateng mengirimkan tim ke Desa Muntung, Candiroto, Temanggung, Jumat (6/4/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Jateng mengirimkan tim ke Desa Muntung, Candiroto, Temanggung.

Mereka ditugaskan mencari informasi dan penelusuran arca Ganesha dari masa Mataram Kuno yang lenyap beberapa jam sesudah ditemukan di makam Mangli, Desa Muntung.

Bersama tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Temanggung, tim BPCB Jateng meminta informasi dari warga.

Informasi disampaikan Kepala Disbudpar Temanggung, Woro Anjani kepada Tribunjogja.com, Jumat (6/4/2018).

"Tim sedang di lapangan, nanti akan kita update hasil dan perkembangannya," kata Woro lewat pesan pendek siang ini. Info senada disampaikan warga Muntung, Anis Efizudin.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru diangkat dari dalam tanah, arca Ganesha besar yang diduga dari zaman Mataram Kuno lenyap tanpa jejak.

Diduga kuat arca gajah bertubuh manusia setinggi satu meter itu  digondol pemburu benda antik, mengingat benda bersejarah ini bernilai sangat tinggi.

Arca itu lenyap dari komplek Makam Mangli di Desa Muntung, Candiroto, Temanggung.

Informasi ini disampaikan warga Muntung, Anis Efizudin kepada Tribunjogja.com, Kamis (5/4/2018).

Menurut Anis, arca itu ditemukan penggali makam pada 11 Februari, dan pagi hari berikutnya sudah tidak ada di dekat lokasi ditemukannya.

"Ini benar-benar membingungkan, karena seperti tidak ada jejak kalau dicuri ramai-ramai. Arca itu beratnya lebih dari satu kuintal. Dua orang nggak akan sanggup menggotongnya," kata Anis.

Menurutnya arca Ganesha yang umumnya jadi satu dari beberapa pujaan kaum Hindhu Siwa itu harus digotong 4-6 orang. Bahannya batu andesit, dalam kondisi relatif utuh dan bagus.

"Saya waktu itu sudah mengabari Dinas Pariwisata, dan paginya mau dicek. Eh, tim baru dalam perjalanan, saya dikabari arcanya sudah tidak ada," lanjut Anis yang tinggal di Muntung ini.

Selain menemukan arca Ganesha, para penggali makam menemukan batu-batu andesit lain yang diduga bagian candi. Juga ditemukan batu bata dalam ukuran besar.

Anis belum berani menduga siapa yang mengambil arca itu, atau mengapa bisa hilang hanya dalam semalam.

"Malam itu memang hujan deras, dan rumah terdekat jaraknya sekitar 150 meter," ujarnya.

"Jika dicuri, tentu butuh banyak orang untuk mengangkat, atau pakai alat apa ya kok nyaris tidak meninggalkan jejak. Lokasi makam yang becek, kata warga juga tak meninggalkan petunjuk penting," lanjutnya.

Anis mendeskripsikan, makam Mangli itu terletak di sebuah bukit kecil atau gundukan.

Jalur dari jalan ke makam ada undak-undakan dengan kemiringan sekitar 30/40 derajat.

"Tapi kok gak kelihatan jejaknya kalau misal diseret atau digotong ramai-ramai," ujar Anis yang masih belum mampu mencerna bagaimana patung sebeaar itu bisa tiba-tiba lenyap.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Temanggung, sudah melaporkan kasus ini ke Polres Temanggung.

Sejauh ini belum ada petunjuk signifikan tentang keberadaan arca kuno tersebut. (Tribunjogja.com/xna)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved