Lipsus Penonaktifkan PTS di Yogya

Dinyatakan Nonaktif, PTS di Yogya Alih Fungsi Jadi Bengkel

Ada pula bangunan bekas kampus yang beralih fungsi menjadi bengkel dan saat ini kembali dipergunakan oleh sekolah yang ditumpangi.

Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Agung Ismiyanto
Kondisi bangunan bekas STIE Mitra Indonesia yang saat ini menjadi bengkel mobil. Tampak barang-barang perabot rumah tangga memenuhi ruang bekas perpustakaan 

TRIBUNJOGJA.COM - Merespon kabar penonaktifan tiga Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta, Tribunjogja.com pun melakukan penelusuran.

Diketahui PTS tersebut di antaranya Akademi Ganesa Maritim Yogyakarta, Akademi Komunikasi Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mitra Indonesia.

Fakta di lapangan yang ditemukan, antara lain berupa gedung perkuliahan yang mangkrak.

Ada pula bangunan bekas kampus yang beralih fungsi menjadi bengkel dan saat ini kembali dipergunakan oleh sekolah yang ditumpangi.

Sebuah bangunan yang difungsikan menjadi bengkel tampak berdiri di Jalan Magelang nomor 79, Sindudadi, Sleman.

Bangunan bengkel ini sejatinya adalah gedung perkuliahan STIE Mitra Indonesia yang tidak beroperasi lagi sejak tahun 2016 silam.

Di ruangan berukuran sekitar 8 meter x 10 meter itu, kini terdapat beragam perabot mebel yang usang dan berdebu.

Komputer yang sudah tidak difungsikan pun terdapat di ruangan yang dulu merupakan perpustakaan ini.

Bahkan, ruangan sudah dipenuhi dengan barang-barang rumah tangga.

Sementara, ruang kelas yang dulu dipergunakan untuk perkuliahan saat ini tengah direhab pemilik lahan untuk dijadikan kamar.

Di bagian belakang yang dulu hendak dibangun untuk musala dan ruang kelas kini hanya menjadi gudang barang rosokan.

Terdapat beberapa botol minuman dalam krat dan juga sejumlah ayam kampung mondar-mandir mencari makan di bekas perguruan tinggi ini.

“Sudah lama STIE itu tidak beroperasional. Saya rehab lagi untuk kamar dan sebagian saya pergunakan untuk bengkel,” ujar Hartono, pemilik lahan kepada Tribunjogja.com, Kamis (29/3/2018).

Hartono menjelaskan, STIE Mitra Indonesia sebetulnya merupakan perguruan tinggi yang sudah terakreditasi.

Lahan milik kakak dan dirinya seluas 1.500 meter persegi ini, sudah disewa oleh pengelola perguruan tinggi itu sejak tahun 2012.

Namun, di pengujung tahun 2016, perguruan tinggi ini akhirnya angkat kaki dan tidak lagi melanjutkan aktivitasnya.

Biaya sewa sekira Rp400 juta selama empat tahun pun sudah dibayar lunas dan nasib dosen serta penanggungjawabnya tidak diketahui lagi.

“Saya tidak tahu kelanjutannya bagaimana. Tapi, setelah itu banyak mahasiswa datang minta legalisir ijazah ke sini. Sayang sekali sebenarnya kalau berhenti operasionalnya, “ ulas Hartono.

Hartono tidak tahu-menahu mengenai alasan tidak beraktivitasnya STIE tersebut.

Padahal, dia mendapatkan kabar jika perguruan tinggi ini sudah memiliki gedung besar di kawasan dekat Stadion Maguwoharjo.

“Dengar-dengar akan ada investor yang mendanai,” imbuhnya.

Saat Tribunjogja.com hendak melakukan konfirmasi pada pemiliknya, Hartono mengaku tidak mengetahui alamat dan juga nomor telepon pemiliknya.

Pasca-tidak beroperasinya STIE ini, dirinya pun sudah tidak lagi berkomunikasi dengan pemiliknya.

Sampai berita ini diterbitkan, Tribunjogja.com masih belum berhasil melakukan konfirmasi dari pengelola STIE Mitra Indonesia.

Penelusuran alamat dan juga kontak pemilik perguruan tinggi tersebut masih belum membuahkan hasil.

Hartono, pemilik lahan yang disewakan untuk kampus STIE Mitra Indonesia mengaku kehilangan kontak dengan Yulianto, direktur STIE tersebut.

Selain itu, Hartono juga mengaku tidak mengatahui secara pasti alamat pemilik STIE ini.

“Saya tidak tahu alamat Pak Yulianto,” jelasnya.

Demikian juga upaya konfirmasi kepada pengelola Akademi Komunikasi Yogyakarta (AKY) belum berhasil.

Penelusuran alamat dan kontak pengelola serta keterangan warga sekitar kampus itu belum memberikan petunjuk keberadaan pengurusnya.

Warga sekitar hanya mengatakan kampus ini terakhir digunakan pada 2010 silam. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved