Probosutedjo Tutup Usia
Bukan Ala Militer, Prosesi Pemakaman Probosutedjo Akan Dilakukan Sederhana
Bukan ala militer, prosesi pemakaman Probosutedjo akan dilakukan secara sederhana.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Karangan bunga pertanda belasungkawa atas kepergian Probosutedjo berjejer rapi di depan komplek pemakaman Somenggalan sejak Senin (26/03/2018) siang.
Kursi, tenda dan berbagai perabotan telah disiapkan di rumah duka dan museum memorial HM Soeharto untuk menyambut kedatangan janazah Probosutedjo.
Sejumlah pelayat juga sudah mulai berdatangan memadati pelataran Makam Somenggalan.
Keponakan Probosutedjo, Aryo Winoto, mengatakan, prosesi pemakaman dilaksanakan seperti masyarakat umum dan tidak secara militer.
Hal itu, mengingat sosok Probosutedjo sendiri merupakan sosok yang sederhana.
"Pak Probo figur yang sederhana, (pemakaman nanti) sesuai masyarakat pada umum saja,"terangnya, saat ditemui di pemakaman Somenggalan, Senin (26/03/2018)
Ketika ditanya, sebab meninggalkannya Probosutedjo, Aryo menjawab bahwa adik dari mantan presiden Republik Indonesia kedua ini meninggal lantaran usia yang sudah terbilang sepuh.
"Bapak kan sudah (usia) 87 tahun lebih, jadi banyak sekali penyakit. Istilahnya penyakit tua kalau orang Jawa ngomong," ujar dia.
Kendati demikian, ia juga menyebutkan bahwa almarhum Probosutedjo sudah lama menderita sakit kanker tenggorokan.
"Menderita kanker tenggorokan sudah sekian lama," tuturnya.
Setelah dimakamkan, lanjut Aryo, seperti tradisi masyarakat pada umumnya, pihak keluarga bersama masyarakat akan menggelar doa sesuai tradisi Islam selama 7 hari.
"Kita, masyarakat yang Islam juga mendoakan sesuai adat Islam. Akan tahlilan selama 7 hari. Seperti masyarakat pada umumnya," ungkap Aryo.
Ditambahkannya, ia memandang sosok Probosutedjo sebagai guru.
Guru untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam hidup.
"Yang jelas, (Probosutedjo) menanamkan jiwa maju, memajukan desa. Lebih besar memajukan Indonesia," ungkapnya.
"Beliau menanamkan kejujuran dan menanamkan kesederhanaan di dalam keluarga," imbuh dia.
Hingga pukul 17.00 WIB para pelayat terus berdatangan memadati makam Somenggalan untuk turut serta mengantarkan jenazah Probosutedjo ke tempat peristirahatan terakhir.
Mereka tampak duduk berbincang-bincang sembari menunggu kedatangan jenazah yang dibawa menggunakan pesawat dari Jakarta. (tribunjogja)