Begini Tips Merawat Wayang Kulit dari Perajin Sungging Wayang Asal Bantul
Wayang kulit sebagai mahakarya yang tak ternilai, banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk dijaga kelestariannya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wayang kulit merupakan karya adiluhung kebudayaan asli Indonesia.
Seni wayang kulit ini banyak dijumpai pada pementasan bertutur untuk menceritakan satu kisah pada masyarakat Pulau Jawa dan Bali.
Selayaknya pusaka, wayang kulit sebagai mahakarya yang tak ternilai, banyak dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk dijaga kelestariannya.
Lantas, bagaimana sih cara merawat wayang kulit supaya awet dan warnanya tahan lama?
Seorang perajin sungging wayang kulit di dusun Cabeyan, Panggungharjo, Sewon, Jumakir, membagi tips kepada pecinta wayang untuk merawat wayang kulit supaya warnanya tahan lama dan tak cepat pudar.
Menurutnya, wayang kulit jika dirawat dengan baik bisa berusia sampai seumur hidup yang punya atau bahkan bisa berusia ratusan tahun.
"Asal dirawat dengan baik. Usianya bisa lebih panjang dari yang punya. Bahkan bisa ratusan tahun," terang Jumakir.
Untuk merawat wayang, tutur Jumakir, sebenarnya sederhana dan tak merepotkan.
"Supaya awet sebaiknya wayang di simpan di dalam kotak, dan dalam jangka waktu berkala selalu diperiksa. Minimal sebulan sekali dijereng, diangin-anginkan di tempat terbuka," terang Jumakir, saat ditemui di rumahnya di Cabeyan, Panggungharjo, Jumat (23/03/2018) kemarin.
Hal ini dilakukan untuk menjaga tingkat kelembaban dari wayang, sehingga warna yang menempel di wayang kulit bisa bertahan lebih lama dan tidak pudar dimakan waktu.
Sementara untuk pembersihan, menurut Jumakir, wayang kulit cukup di kuasai saja di bagian-bagian yang mulai ditinggal debu.
"Pembersihannya cukup dikoasi saja dan didus, dimandikan dengan cara dilap saja," ungkap dia.
Jumakir dan istrinya, Ngadilah, sudah puluhan tahun lebih menekuni profesi sebagai perajin sungging wayang kulit.
Di ruang depan rumahnya, di Cabeyan, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Jumakir bekerja setiap hari merias beraneka macam tokoh perwayangan dari pesanan para dalang.
Puncaknya, diceritakan Jumakir, ia bersama istrinya pernah diminta untuk menyungging (merias) Wayang pesanan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama saat kunjungan ke Indonesia beberapa waktu lalu. (*)