Kondisi Pasar Tak Sehat, Pemkot Magelang Bakal Bangun Pasar Induk yang Lebih Besar
Pasar yang akan dibangun di atas lahan seluas lima hektar tersebut bakal lebih luas dan menampung banyak komoditas perdagangan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang bakal membangun pasar induk yang lebih layak dan representatif.
Pasar yang akan dibangun di atas lahan seluas lima hektar tersebut bakal lebih luas dan menampung banyak komoditas perdagangan.
Hal tersebut dikatakan oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Magelang tahun 2019 di pendopo pengabdian kompleks rumah dinas Walikota Magelang, Rabu (21/3/2018).
"Kami sudah rencanakan untuk membangun satu pasar induk yang layak dan representatif, dan menampung lebih banyak komoditas perdagangan," ujarnya.
Baca: Kota Magelang Dinilai Sudah Ramah Difabel
Sigit mengatakan, tujuan dibangunnya pasar induk ini selain untuk mendukung sektor perekenomian di Kota Magelang agar terus berkembang juga dikarenakan keberadaan pasar yang sudah ada masih kurang representatif.
Ia mencontohkan seperti Pasar Gotong Royong yang mulai mengalami kelebihan kapasitas, dan tidak memungkinkan untuk diperluas karena keterbatasan lahan dan kebutuhan biaya yang besar.
"Kondisi pasar Gotong Royong sudah tidak sehat. Pedagang banyak tumpah ruah di jalan. Sementara lahan sudah habis, kebutuhan juga banyak. Itu yang melatarbelakangi pembangunan pasar induk," ungkap Sigit.
Baca: Kebakaran Rumah di Magelang, Nenek Berusia 100 Tahun Ini Sempat Terjebak dan Nyaris Tersambar Api
Dikatakan Sigit, tahapan pembangunan tersebut sudah sampai pada studi kelayakan lokasi.
Namun masih ada kendala yang dihadapi, yakni keberadaan warga yang tinggal di calon lokasi pembangunan pasar induk.
"Saat ini kita sedang siapkan tempat bagi warga yang menghuni lahan tersebut. Kemungkinan nanti akan dipindahkan ke rumah susun sewa (rusunawa)," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)