Yoni Jumbo Sudah 95 Tahun di Berbah. Pernah Ada Patung, Tapi di Mana?
Perlahan misteri keberadaan Yoni jumbo di gudang alat berat PU Tanjungtirto, Berbah, Sleman, mulai tersingkap.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Keletakannya juga sama karena titik keberadaan Yoni di gudang PU itu kira-kira 200 meter di sebelah barat Kali Opak.
Namun dalam kunjungan terakhir Senin kemarin, fragmen lain sudah tak terlihat di sekitar Yoni jumbo yang kini tegak kokoh di antara rongsokan mobil PU dan semak belukar.
Pegawai di gudang PU juga tidak ada satupun yang mengetahui kisah Yoni ini.
Bambang, asisten manajer di gudang alat berat Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional KemenPUPR itu menjelaskan, lahan itu semula jadi gudang aspal Dinas PU Sleman.
Berdasarkan data ringkas dan keletakan Yoni yang sudah 95 tahun di lokasi tersebut, diduga asal usul simbol pemujaan Siwa itu berasal dari lokasi setempat.
Setidaknya tidak jauh dari posisinya saat ini.
Sedangkan fungsi dan kemanfaatan, dilihat dari ukuran yang sangat besar, Yoni itu kemungkinan elemen utama sebuah candi Siwa, yang juga berukuran besar.
Berdasar catatan NJ Krom pula, saat laporan dibuat 1923, penduduk setempat menyebut ada patung di dekat Yoni tersebut.
Namun saat itu patung sudah dipindahkan dari Tanjungtirto ke Yogyakarta.
Belum diketahui di mana lokasi di Yogyakarta-nya.
Termasuk juga belum diketahui patung apa yang berasal dari Tanjungtirto tersebut.
Tahun 1923, Jawa masih dalam genggaman penguasa kolonial Belanda.
Staf Seksi Penyelamatan Benda Cagar Budaya BPCB, Yoses Tanzaq, menjanjikan hari ini akan memeriksa daftar inventaris di kantornya.
Ia memperkirakan benda kuno itu sudah terinventarisasi dilihat dari laporan NJ Krom yang menyertakan kode khusus.
Namun apakah sudah diregistrasi atau belum, ia belum bisa memastikan.(tribunjogja.com)