Yoni Jumbo Sudah 95 Tahun di Berbah. Pernah Ada Patung, Tapi di Mana?
Perlahan misteri keberadaan Yoni jumbo di gudang alat berat PU Tanjungtirto, Berbah, Sleman, mulai tersingkap.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM - Perlahan misteri keberadaan Yoni jumbo di gudang alat berat PU Tanjungtirto, Berbah, Sleman, mulai tersingkap.
Ahli sejarah dan pemetaan candi kuno Jawa dari Belanda, Veronique MY Degroot, dari penelusuran Tribunjogja.com, Selasa (20/3/2018) pagi ini, membuat catatan pendek dalam disertasinya.
Menurut Degroot, Yoni itu setidaknya sudah terekam jejaknya sejak 1923.
Ia mengutip laporan ahli sejarah Belanda, NJ Krom, tentang keberadaan Situs Tanjungtirto.
Krom menulis ada sejumlah fragmen kuno tersisa di Situs Tanjungtirto, yang terletak kira-kira 200 meter di sebelah barat Kali Opak.
Di antaranya Yoni (B579) berukuran 133x133 cm, dengan tinggi yang lebih kurang sama.
Di bagian depan Yoni ada ukiran naga indah namun kepalanya rusak parah.
Ada juga ukiran kala di atas Yoni tersebut.
Beberapa batu candi terlihat ada di dekat Yoni tersebut beserta satu Yoni (B577) lebih kecil dan batu berukir.
Deskripsi itu agaknya identik dengan Yoni jumbo di gudang PU Tanjungtirto yang dikunjungi Tribunjogja.com, Senin (19/3/2018).
Komunitas Kandang Kebo yang memberi perhatian pada peninggalan sejarah kuno yang terabaikan, kemarin membersihkan semak belukar yang menyelimuti Yoni tersebut.
Namun deskripsi dan catatan NJ Krom yang dikutip Degroot berbeda dari sisi tinggi Yoni.
Pengukuran oleh komunitas, tinggi Yoni lebih kurang 174 cm, jauh lebih tinggi dari catatan Krom.
Dari segi fisik dan keletakan, berdasar laporan NJ Krom, maka Yoni jumbo itu sejak 95 tahun lalu kondisi fisiknya serupa dengan keadaannya saat ini.
Bagian kepala naga penyangga cerat Yoni dalam kondisi pecah.