Sebelum Bisnisnya Beromset Ratusan Juta, Sudarmono Pernah Sebulan Hanya Digaji Rp 400 ribu
Meski demikian, meski hanya berpenghasilan Rp 400 ribu setiap bulan, semua itu ia mengaku menerima dengan ikhlas
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Setiap harinya ia mengaku hanya mampu menjual 10 porsi/hari selama satu bulan.
"Bulan pertama jualan, kadang ramai kadang sepi, kira-kira omsetnya cuma Rp 7 jutaan," ujar dia.
Ia sendiri mengaku tak memiliki keahlian bisnis sama sekali.
Semua pondasi usahanya hanya doa dan pasrah. Bulan berikutnya, ia lalui bisnis ayam goreng itu dengan mengalir apa adanya.
Baca: Ukuran Ayam Broiler Zaman Now Semakin Besar Saja, Kira-kira Bahaya Tidak Ya Kalau Dikonsumsi?
Namun, justru karena mengalir apa adanya, semakin hari para pengunjung yang mampir di kedainya semakin ramai.
"Karena bulan berikutnya semakin ramai. Saya nekat membangun Gazebo, dan mulai menata yang awalnya hanya di pinggiran rumah, kini mulai menjadi rumah makan," terangnya.
Dengan susah payah, gazebo pertama akhirnya berdiri.
Lambat laun dan berjalannya waktu, para pengunjung ternyata semakin suka makan di Gazebo dan semakin ramai yang datang.
"Akhirnya saya semakin mantap mulai membangun gazebo-gazebo berikutnya dan mulai mengkonsep menjadi rumah makan yang saya beri nama 'Griya Dahar Mbok Sum',"ujar Mono.
Kini, dilahan yang awalnya kosong itu mulai dikembangkan menjadi rumah makan dengan cita rasa khas Ayam goreng.
Baca: Pengakuan Kolektor Si Hitam Musim Pilkada Banyak yang Cari Ayam Cemani
"Alhamdulillah, kini sudah berdiri, menjadi rumah makan," ungkapnya penuh syukur.
Semakin sibuknya pekerjaan yang harus ia jalani, membuat Sudarmono akhirnya memilih untuk melepaskan pekerjaannya sebagai guru.
"Per 1 Januari 2017 saya resign dari guru. Dan fokus mengembangkan bisnis dibidang kuliner ini," ujar dia.
Ketika disingung omset pendapatan, Mono tersenyum dan tampak tersipu malu. Sembari tersenyum ia mengaku kini memiliki omset ratusan juta.
"Kini, dalam satu hari kira-kira habis 400 porsi. Satu bulan omsetnya bisa 150 juta. Bersihnya ya paling 70 juta perbulan," ujar mahasiswa UNY angkatan 2006 ini.(TRIBUNJOGJA.COM)