Banting Stir dari Guru Honorer, Sudarmono Kini Berpenghasilan Rp150 Juta Perbulan
Banting stir dari guru honorer, Sudarmono kini memiliki omset Rp150 juta perbulan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
"Akhirnya saya semakin mantap mulai membangun gazebo-gazebo berikutnya dan mulai mengkonsep menjadi rumah makan yang saya beri nama 'Griya Dahar Mbok Sum',"ujar Mono.
Kini, di lahan yang awalnya kosong itu mulai dikembangkan menjadi rumah makan dengan cita rasa khas Ayam goreng.
"Alhamdulillah, kini sudah berdiri, menjadi rumah makan," ungkapnya penuh syukur.
Ketika disingung omset pendapatan, Mono tersenyum dan tampak tersipu malu.
Sembari tersenyum ia mengaku kini memiliki omset ratusan juta.
"Kini, dalam satu hari kira-kira habis 400 porsi. Satu bulan omsetnya bisa 150 juta. Bersihnya ya paling 70 juta perbulan," ujar mahasiswa UNY angkatan 2006.
Hal yang mengejutkan. Sebelum terjun ke dunia bisnis kuliner, Sudarmono sendiri mengaku awalnya hanya berprofesi sebagai guru honorer di sebuah sekolah dasar.
Menjadi insan pendidik ia jalani semenjak kuliah hingga lulus, selama kurang lebih 8 tahun.
"Awalnya saya cuma guru honorer mas. Digaji Rp 400 ribu setiap bulan," ungkapnya.
Namun, semua itu ia terima dengan ikhlas karena niat awalnya hanya ingin melakukan pengabdian.
"Digaji segitu saya terimakasih dan ikhlas, alhamdulillah, karena niat saya mengajar hanya mengabdi," ujarnya.
Setelah guru honorer dilakoni selama 8 tuhan, pada awal tahun 2017, mengingat semakin sibuknya pekerjaan yang harus dijalani membuat Sudarmono akhirnya memilih untuk melepaskan pekerjaannya sebagai guru.
"Per 1 Januari 2017 saya resign dari guru. Dan saat ini fokus mengembangkan bisnis dibidang kuliner ini," ujar dia. (tribunjogja)