Terkikisnya Bahasa Jawa

Bahasa Jawa Tak Mustahil Punah

Eksistensi bahasa Jawa, sebagai bahasa tutur peninggalan leluhur, mulai tergeser di tanah Yogyakarta, yang notabene satu pendulum budaya Jawa

Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Noristera Pawestri
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono 

Bagaimana tidak, menurutnya, anak-anak kurang mendapat paksaan dari orangtua untuk menerapkan bahasa Jawa dalam pergaulan dan kehidupannya sehari-hari.

"Tidak ada paksaan, itu salah satu faktor yang menjadi hambatan untuk menumbuhkan minat anak muda dalam berbahasa Jawa. Paksaan dari mana? Ya, dari orangtua. Kesadaran anak itu sangat kecil, loh," cetusnya.

Sebagai upaya pelestarian bahasa Jawa, Dinas Kebudayaan DIY sendiri telah menempuh berbagai upaya.

Baca: Orangtua Diharapkan Terus Membiasakan Anak-anaknya Berbahasa Jawa di Rumah

Salah satunya, dengan menggelar kongres bahasa Jawa beberapa waktu lalu, yang dijadikan sebagai titik mula upaya tersebut.

"Bahwa keseriusan melestarikan bahasa daerah itu menjadi hal yang krusial, sehingga jangan sampai kita nanti kehilangan kearifan lokal, khususnya yang berwujud bahasa," ungkapnya. Tapi, lanjutnya itu adalah skema besar. Di balik itu, harus ada aktivitas yang sifatnya harian, mingguan, dan bulanan.

Selaii itu, beberapa waktu lalu, pihaknya juga sudah melakukan langkah riil, dengan menggelar sayembara novel Jawa, di mana pesertanya merupakan anak-anak muda yang memiliki kepedulian terhadap bahasa daerah ini.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved