Ada Bandara, Produksi Sampah di Temon Bakal Melonjak Tajam

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana menyiapkan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) baru untuk mengatasi hal tersebut.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
NET
Ilustrasi desain Bandara NYIA 

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Produksi sampah di kawasan Temon diperkirakan bakal melonjak tajam seiring bakal hadirnya bandara internasional di wilayah tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berencana menyiapkan tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) baru untuk mengatasi hal tersebut.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo mencatat, produksi sampah tertinggi saat ini berasal dari wilayah Kecamatan Wates dan Pengasih.

Saat puncak, produksi sampah dari dua wilayah tersebut masing-masing mencapai 100 meter kubik per hari sedangkan wilayah lain lain masih di bawah angka tersebut.

Kawasan Temon diperkirakan bakal menghasilkan sampah hingga berkal-kali lipatnya saat bandara beroperasi nanti.

Baca: Bank Sampah di Kulonprogo Mencapai 100 Unit

"Sampah yang muncul di Temon bisa beberapa kali lipatnya, lebih dari 100 meter kubik per hari. Ini dari area bandara dan pemukiman yang pasti tumbuh padat di sektiarnya. Harapan saya, ada TPAS lagi untuk sana, paling tidak di daerah utara," kata Suharjoko, Minggu (25/2/2018).

Penambahan TPAS ini menurutnya mutlak diperlukan karena Temon beserta kawasan bandara berpotensi berkembang menjadi kota tersendiri.

TPAS Banyuroto di Nanggulan yang berkapasitas 2,6 hektare kini sudah hampir mencapai titik maksimal dan dipastikan tidak mampu menampung tambahan sampah yang dihasilkan dari kawasan bandara.

Di sisi lain, sampah dari aktivitas kebandaraan besar kemungkinan didominasi material plastik yang membutuhkan konsep pengelolaan yang lain.

Dibutuhkan pula manajemen pengelolaan berbeda antara sampah dari penerbangan domestik dan internasional.

Hal ini membutuhkan regulasi khusus yang perlu diperhatikan.

Baca: Pemuda di Kampung Ini Ambil Sampah Door to Door

"Pasti ada meterial dari luar negeri yang dibawa dari aktivitas penerbangan dan ini perlu regulasi khusus. Ini jadi tantangan yang harus dihadapi seiring kehadiran bandara," kata Suharjoko.

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertarung) Kulonprogo sendiri sebetulnya telah merencanakan pembangunan TPAS untuk menampung sampah dari aktivitas operasional bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved