Kisah Pengrajin Warangka: Keris dari Keraton Diperlakukan Khusus

Berawal dari membantu sang ayah, Ia lama-lama menjadikan profesi ini sebagai kesibukan utama.

Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Susilo Wahid
Murgianto, saat mengerjakan pembuatan warangka keris di rumahnya di Teruman, Kresen, Bantul, Jumat (23/2/2018). 

Pria ramah ini meyakini, ada kekuatan yang tak biasa ia jelaskan dalam beberapa jenis keris.

Belajar dari apa yang ia alami, keris yang dibuatkan warangka akan menyalurkan energi ketika dipegang.

Murgianto bisa merasakannya, ada aliran listrik yang membuat tangan sedikit kesemutan.

Kini, dengan segala suka duka dan apa yang ia alami ketika membuat warangka, Murgianto akan tetap membuat warangka sampai kapanpun.

Ia tak muluk-muluk, karena keahliannya saat ini memang membuat warangka.

Demi meneruskan alm sang ayah mungkin saja, tapi Murgianto biasa saja.

Dan si kecil Aldian yang baru kelas V SD seperti menuruni bakat Murgianto juga bakat sang kakek dan mungkin juga leluhur sebagai seorang pembuat warangka keris.

Karena kerap kali, Aldian mengambil alat kerja Murgianto lalu menggunakannya ke kayu calon warangka.

"Suka ambil alat, kadang untuk dipakai gorok-gorok pohon samping rumah, sampai kayu yang akan saya buat warangka juga dia pakai, alat kadang ditinggal sembarang. Tidak tahu apakah ia akan meneruskan saya. Tapi apa yang ia lakukan wajar karena masih anak-anak," katanya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved