Heboh Penampakan Batu Bersusun Rapi di Sungai Cidahu, Tapi Warganet Kecewa Batu Itu Sudah Dibongkar
Ading Ismail, Camat Kecamatan Cidahu, bersama MUI dan Muspika Kecamatan Sikidang, dikabarkan telah menghancurkan tumpukan batu-batu itu.
Penulis: say | Editor: Ari Nugroho
Setelah batu-batu itu dihancurkan, akun tersebut juga mengungkapkan kekecewaannya.
"Setelah tahu itu sebuah karya seni apakah mereka akan merasa bersalah menghancurkannya ?
Saya rasa tidak akan. Gengsi, arogansi, ambisi mereka tidak akan mampu mereka kalahkan.
Sementara Balancing Art Indonesia adalah seni tanpa batasan religi.
Seni yang mengajarkan kita sadar jika kita hanyalah bagian dari ciptaan Tuhan yang hidup di antara berbagai elemen alam.
Eleman alam yang saling berhubungan satu sama lain.
Jika salah satunya terganggu maka yang lainnya akan bermasalah.
Para Balancer yang ada di Indonesia selama ini mengajak semua orang dekat dan kembali menjaga alamnya.
Para Balancer pun mempunyai etika ketika berkarya seni di setiap wilayah. Selain tidak merusak alam, tidak membahayakan dan tidak merusak estetika yang sudah ada.
Baca: Dua Pelaku Pelemparan Batu di Sleman Ternyata Juga Curi HP di Warmindo Umbulharjo Yogya
Lihat :
Posisi Art jelas di bawah kepala.
Tidak mengganggu perjalanan dan tidak merusak estetika yang ada.
Karya seni ini di buat tidak untuk di sembah bahkan tidak di persembahkan.
Pemikiran, wawasan, pengetahuan orang2 sekitar tentang seni Balancing Art Indonesia yang kurang mungkin yang menciptakan rumor dan mindset dan anggapan seni itu di anggap mistis dan sebagainya.
Jika setiap pribadi yang tahu keberadaan akun ini dan komunitas kami, rela membagikan berita keberadaan kami, mungkin bisa membantu jika seni yang kami perjuangkan tidaklah berhubungan dengan hal2 yang buruk.
Ini kami... Komunitas Balancing Art.
Jiwa kami masih sehat, logika kami berjalan bahkan kami terbiasa memahami gravitasi. Kami juga bekerja, kami juga berkarya lain. Kami juga bersosial, kami juga bersekolah.
Baca: Pelaku Pelemparan Batu di Godean Diciduk Polisi, Ternyata Keduanya Mabuk Saat Melakukan Aksinya
ROCK BALANCE INDONESIA di akun instagramnya @rockbalanceindonesia , menjelaskan jika stone balancing adalah art yang melatih fokus, kontrol emosi, kesabaran, kreativitas, kepekaan, meditasi, pernafasan, relaksasi, dan bahkan prestasi.
Atas dasar ini dibuatkan sebuah wadah, rumah dan galleri serta komunitas yang menampung segala jenis kreatifitas balancing Art. Dan di sebutkan komunitas itu sebagai...
@balancingartindonesia
#balancingartindonesia
#Indonesianbalancer
#rockbalanceindonesia."
Tak hanya akun Facebook tersebut, sejumlah warganet lain juga kecewa karena batu-batu itu telah dirobohkan. (TRIBUNJOGJA.COM)