Penggowes Jersey Kulit asal Bantul Ini Mengkampanyekan Anti Narkoba

Ditambahkannya, bahwa aksinya akan tetap berlanjut hingga tubuhnya sudah tak kuat mengayuh sepeda lagi.

Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
IST
Bilal Madukoro (48), warga Wonocatur RT. 22 RW. 26, Banguntapan, Bantul yang kerap disapa penggowes berjersey kulit. Hal itu karena dalam aksi menyepedanya ia tak menggunakan kaus dan menuliskan kata-kata dengan spidol putih di punggungnya. Tulisan yang dituliskan dipunggungnya adalah pesan untuk menjauhi narkoba dan miras. 

Baca: Terlindas Truk Tangki, Perempuan Muda Pengendara Sepeda Motor Tewas

"Memang sulit pertamanya saat mau berhenti, tapi kemantapan, dan keinginan mempertahankan rumah tangga saya itu yang bikin semangat saya menggebu-nggebu untuk berubah," katanya.

"Awal nyepeda itu dari teman SD yang sudah 17 tahun tidak ketemu dan mampir ke rumah saya usai bersepeda. Saya ngomong ngawur saat itu, tapi dia bilang ayo coba dulu, setelah saya coba kok menyenangkan dan saya langsung ke Bali nyepeda itu," kenangnya.

Dikatakannya, bahwa dalam kegiatan bersepedanya ia jadikan bentum pertobatannya.

Bilal juga menyadari beberapa hal yang membuatnya semakin sadar saat bersepeda di tempat yang sunyi nan jauh.

"Saya ke Bali itu sebagai taubatan nasuha juga, selema perjalanan itu saya seperti flashback dan menemukan kejernihan dalam pikiran," ujarnya.

Mengenai alasannya berkampanye yang bermuatan anti narkoba dilakukannya juga bukan tanpa alasan, hal itu dimulainya saat mendapati belasan temannya meninggal karena meminum miras oplosan.

Hal itu lah yang membuatnya ingin menyuarakan bahaya minum miras dan memakai narkoba bagi kehidupan masyarakat.

Baca: Lima Orang di Kendal Tewas Setelah Tenggak Miras yang Dioplos dengan Obat Cacing

"Yang menginspirasi kampanye anti narkoba dengan bersepeda dan tidak kaosan itu karena ada kasus 23 orang meninggal karena miras saat itu. Nhah 17 orangnya teman saya, dari situ terbesit ide untuk mengampanyekan anti narkoba. Karena teman saya banyak yang mati dan ingin memperingatkan mereka sebelum diperingatkan yang gawe urip (menciptakan kita)," ulasnya.

Lanjutnya, dari hal itulah saat ini Bilal kerap menyepeda berkeliling DIY hingga sampai luar daerah untuk mengkampanyekan anti narkoba.

Adapun kampanye yang dilakukannya dengan menuliskan seruan anti narkoba pada punggungnya dengan menggunakan spidol warna putih.

Diakuinya bahwa tidak digunakannya kaus juga terinspirasi dari seorang yang sangat dihormati dan disayanginya.

Mengenai orang yang kerap menuliskan tema adalah istri ketiganya.

"Mulai kampanye dan nyepeda tanpa baju setahun setengah, pakai jersey kulit (nggak kaosan) karena terinspirasi alm bapak saya kalau ke sawah nggak pakai baju dan kemana-mana itu nyepeda. Dan karena ingin tampil beda juga," ujarnya disusul gelak tawa.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved