Penggowes Jersey Kulit asal Bantul Ini Mengkampanyekan Anti Narkoba
Ditambahkannya, bahwa aksinya akan tetap berlanjut hingga tubuhnya sudah tak kuat mengayuh sepeda lagi.
Penulis: rid | Editor: Ari Nugroho
Diakuinya, bahwa kegiatan bersepeda belum lama dilakukannya dan hal itu dilakukannya sebagai wujud pertobatan dirinya untuk menjadi lebih baik.
Pria berambut pendek ini mengungkapkan pula bahwa dirinya sudah menikah lebih dari satu kali dalam hidupnya.
Dan keinginannya untuk bersepeda berawal dari celetukan istrinya saat malam hari usai digelarnya acara pernikahan yang ketiga kalinya.
Dijelaskannya pula bahwa dirinya berumah tangga lebih dari satu kali bukan karena sebab.
Cerita pun berlanjut, Bilal ternyata seorang pecandu narkoba dan kerap minum-minuman keras, sehingga dalam membina rumah tangga dia kerap menuai kegagalan.
Hingga pada akhirnya saat menikah ke-3 kalinya itu Bilal mendapat pencerahan dari celetukan istrinya.
"Saya sudah nikah 3 kali, dan sebelum yang ketiga kali ini saya sering makai narkoba dan minum-minuman keras, tepatnya sebelum krisis tahun 1997. Karena itu saya sempat gagal berumah tangga. Yang ketiga ini, dulu suaminya kan juga pemakai narkoba dan pemabuk berat tapi akhirnya meninggal, saya pas pacaran juga masih sering mabuk dan akhirnya menikah," katanya.
Baca: Melawan Ketergantungannya pada Narkoba, Bintang Porno Ini Akhirnya Meninggal Dunia
Masih diingat dengan jelas, bahwa awal mula dirinya berhenti untuk mengkonsumsi barang berbahaya saat menggelar pesta syukuran pernikahannya.
Ditengah-tengah pesta tersebut istrinya berbicara bahwa ia tak ingin lagi kehilangan suaminya dengan cara yang sama.
"Habis nikah itu pesta, mabuk-mabukan di tengah-tengah acara istri saya bilang, 'Kok punya suami dua kali pemabuk, kalau suami saya mati lagi karena hal yang sama gimana? Denger kata-kata itu saya kaya kepanah mas, mak jleb gitu, dan besoknya langsung ingin berhenti mabuk dan meninggalkan barang berbahaya itu," katanya.
Bilal yang saat ini memasuki usia kepala empat ini mengaku sempat kesulitan saat berhenti untuk mengkonsumsi minuman keras.
Namun, semangat keluarganya membuatnya dapat mewujudkan keinginan sang istri.
Bak gayung bersambut, suatu hari dia didatangi teman SD-nya untuk mengajaknya bersepeda, tapi dia sempat tak tertarik dan mencemooh hal yang dilakukan temannya.
Seperti sebuah karma, dari ajakan bersepeda temannya itu Bilal menjadi kecanduan, bahkan dia mendapatkan suatu hal yang selama ini dibutuhkannya untuk merubah kehidupannya ke arah yang lebih baik.
