Warga Bantul Ini Gunakan Daun Kelor Jadi Bahan Dasar Mie
Kandungan daun kelor bahkan diklaim setara 3 kali potasium pisang, 4 kali vitamin A wortel, 25 kali zat besi bayam hingga 7 kali vitamin C jeruk.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Adalah Siti Haidah, yang sudah lebih dari dua tahun belakangan ini mengolah daun kelor menjadi aneka olahan layak konsumsi di bawaj naungan KWT Ngudi Rejeki.
Jenis makanan dari daun kelor olahan Haidah adalah soto, lodeh, mie instan, teh dan kopi.
Semua memakai daun kelor sebagai bahan baku.
Ada rasa khas dari olahan makanan dan minuman dari daun kelor ini.
Teh misalnya, ada aroma khas daun kelor ketika kita menyeruput dalam kondisi hangat.
Atau olahan lodeh, yang juga menimbulkan cita rasa khas.
Tapi Haidah secara jujur mengatakan mie dari daun kelor kurang enak.
"Tidak seenak mie instan kemasan karena kami pakai pahan organik dan tidak ada campuran kimia atau penyedap rasa, kalau diolah biasa ya rasanya kurang enak. Tapi kalau dibumbu seperti layaknya mie jawa itu rasanya sama nikmatnya dengan mie jawa," kata Haidah.
Untuk harga cukup terjangkau.
Kemasan mie daun kelor 90 gram untuk satu sampai dua porsi dijual dengan harga Rp 5 ribu.
Sementara kemasan Rp 380 gram untuk empat porsi dijual seharga Rp 15 ribu.
Lalu teh celup daun kelor isi 10 dijual Rp 15 ribu sedangkan yang isi 20 dijual Rp 25 ribu. (*)