Ini Hasil Diskusi INTI dengan Tokoh Agama Mengenai Kesenjangan Sosial

Diskusi tersebut banyak membahas tentang program apa yang akan dilakukan dalam mengatasi kesenjangan sosial yang cukup tinggi di Indonesia.

Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rizki Halim
Pengurus Organisasi Indonesia Tionghoa (INTI) beserta Buya Syafi'i Ma'arif, K.H Imam Aziz, dan Alissa Wahid saat jumpa pers di The Resort Westlake, Yogyakarta, Rabu (3/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Organisasi Indonesia Tionghoa (INTI) menggelar diskusi dengan tema 'Mengatasi Kesenjangan Sosial di Indonesia,' dengan beberapa tokoh agama, Rabu (3/1/2018).

Beberapa tokoh agama yang hadir pada diskusi tersebut antara lain Buya Syafi'i Ma'arif, Alissa Wahid dan KH Imam Aziz.

Diskusi yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam tersebut, banyak membahas tentang program apa yang akan dilakukan dalam mengatasi kesenjangan sosial yang cukup tinggi di Indonesia.

"Ini bukan hanya wacana lagi, tetapi sudah action dalam mengatasi kesenjangan sosial di Indonesia," kata Buya Syafi'i.

Adapun program yang akan dilaksanakan yakni:

1. Program santripreuner berbasis teaching expert di kalangan santri, pengusaha INTI membantu ataupun memfasilitasi anak muda sampai membangun bisnisnya.

2. Program akses pasar untuk enterpreneur NU dan Muhammadiyah.

3. Program pertukaran penyemai ke negara-negara lain terutama ke Tiongkok.

4. Program pendidikan Bahasa Mandarin untuk santri dengan dikirim ke Tiongkok.

5. Program pelatihan kepemimpinan muda lintas iman.

6. Program beasiswa pelangi, termasuk untuk SMA/SMK sederajat sampai vokasi politeknik.

"Selain itu, ada pelatihan financial planning, sehingga bisa memperkuat dalam kewirausahaan. Dan juga bagaimana desa tertinggal bisa mendapat sentuhan dari perkumpulan INTI," kata Alissa Wahid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved