Hadapi Perubahan Besar, Warga Kulonprogo Harus Ubah Mindset
Hadirnya bandara itu akan mengubah struktur pencarian nafkah oleh warga karena lapangan pekerjaan yang juga berubah.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengajak masyarakat, khususnya di Temon untuk mengubah cara berpikir (mindset).
Ini menurutnya perlu dilakukan mengingat akan ada perubahan besar kehidupan warga menyongsong hadirnya bandara internasional baru di wilayah tersebut.
Ia menyebut, hadirnya bandara itu akan mengubah struktur pencarian nafkah oleh warga karena lapangan pekerjaan yang juga berubah.
Jika fisik pekerjaan berubah, mindset juga harus berubah agar tidak kerepotan menghadapi perkembangan dinamika kehidupan sosial.
"Mak itu kami nyicil, kita pacu warga dengan pelatihan. Harapannya, cara berpikir mereka akan mengikuti kemudian. Kalau kita bicara frontal tentang mindset dan revolusi mental kan berat," kata Hasto, Senin (1/1/2017).
Sejumlah pelatihan terkait kebandaraan dan kedirgantaraan menurutnya akan dibuka Pemkab Kulonprogo melalui Balai Latihan Kerja (BLK) setempat.
Sehingga, bisa menjadi peluang bagi warga sekaligus untuk mengubah cara berpikir masyarakat.
Lima jenis pelatihan itu dilakukan untuk menyambut keberadaan bandara baru di Temon Kulonprogo.
Jenis pelatihannya tidak hanya menjahit, setir mobil atau bengkel, melainkan diubah menjadi pelatihan untuk bekerja di airport.
Semisal pelatihan menjadi groundhandling, ticketing, aviation security, hingga pramugari.
"Kita harus bisa menyesuaikan perkembangan, banyak yang dibutuhkan di bandara karena akan menyerap ribuan tenaga kerja. Jangan berkecil hati," jelasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulonprogo, Eko Wisnu Wardana mengatakan, targetnya ke depan adalah memberi kemampuan bagi warga sesuai kebutuhan tenaga kerja dalam operasional bandara.
Pemkab Kulonprogo dalam hal ini telah menjajagi sinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk penyiapan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja di lingkup bandara dan sektor pendukungnya.
Pelatihan non reguler bidang kebandaraan nantinya juga akan menggandeng institusi yang bisa mengakses tenaga kerja tersebut hingga keluarnya lisensi profesi.
Adapun pelatihan yang bisa diusulkan melalui APBN 2018 antara lain airlines staff, ticketing dan reservasi, aviation security, ground staff, hingga cargo staff.
“Dari konsep pelatihan tersebut, diharapkan warga Kulonprogo pada 2019 mendatang sudah bisa menyesuaikan kemampuannya untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja di bandara,” tambahnya.(*)