Panglima TNI Beri Apresiasi kepada Perintis Penerbang Wanita Pertama di Yogyakarta
Acara juga termasuk dalam rangkaian kegiatan Indonesia Jaya, HUT PIA Ardhya Garini, dan Hari Ibu.
Penulis: Tantowi Alwi | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Tantowi Alwi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjadi seorang pilot pesawat TNI AU bukanlah perkara mudah.
Selama ini penerbang lebih banyak didominasi oleh kaum pria, namun, saat ini sudah banyak wanita Indonesia yang berhasil berkiprah di dunia penerbangan sebagai seorang pilot, khususnya TNI AU yang memang identik dengan dunia kedirgantaraan.
Wanita yang menjadi anggota TNI Angkatan Udara dikenal dengan nama Wara (Wanita Angkatan Udara) telah banyak mengukir prestasi khususnya berkiprah dalam dunia penerbangan yakni menjadi seorang penerbang wanita.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, meresmikan display Both Penerbang Wanita Pertama di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Jumat (29/12/2017).
Koleksi tambahan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada para senior TNI Angkatan Udara yang dalam hal ini adalah Perintis Penerbang Wanita Angkatan Udara, Letda Pnb Lulu Lugiyati dan Letda Pnb Herdini.
Acara juga termasuk dalam rangkaian kegiatan Indonesia Jaya, HUT PIA Ardhya Garini, dan Hari Ibu.
Tahun 1963, AURI merekrut personel wanita sebagai Wanita Angkatan Udara sebanyak 30 orang, yang sebagian besar masih kuliah, lalu lolos seleksi dan mengikuti pendidikan di Kaliurang, Yogyakarta.
Selanjutnya, tahun 1964, AURI membuka seleksi Sekolah Penerbang bagi anggota Wara.
Lalu, tiga orang wara dinyatakan lulus seleksi dan mampu mengikuti Pendidikan Sekolah Penerbang.
Pada hari kelulusan atau Wing Day, dua orang lulus sebagai penerbang yakni Letnan Dua Pnb Lulu Lugiyati dan Letnan Dua Herdini.
Dua penerbang wanita tersebut menerbangkan pesawat latih Piper Club dan menjadi perintis keberadaan Pilot perempuan TNI saat ini.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan dua perintis penerbang wanita pada saat itu selalu ikut dalam operasi-operasi militer di antaranya di Kalimantan.
Inilah menjadi perintis awal lahirnya penerbang wanita TNI Angkatan Udara dan kemudian disusul beberapa penerbang wanita pada tahun-tahun berikutnya.
Sampai saat ini telah mencetak 4 badge sejak Lulu dan Herdini menjadi penerbang pertama di Angkatan Udara.