Kerjasama DIY dan Yamanashi Memasuki Babak Baru
Kerja sama DIY dan Yamanashi, Jepang difokuskan pada empat bidang, yaitu budaya, pertanian, pendidikan dan pariwisata.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kerjasama antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Yamanashi, Jepang, kini memasuki babak baru.
Kedua belah pihak kembali duduk bersama, membicarakan bagaimana bentuk realisasinya, di Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Rabu (20/12/2017).
Gubernur Prefektur Yamanashi, Hitoshi Goto, mengatakan, hubungan antara dua daerah yang sama-sama dibayangi gunung berapi, yakni Merapi dan Fuji itu, sejatinya sudah dimulai tahun 2010 silam.
Sejak momentum tersebut, tahapan-tahapan kerjasama terus dikembangkan.
Sekadar informasi, tahun lalu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah melakukan kunjungan ke di Kota Kofu, Prefektur Yamanashi, untuk menandatangani dokumen Memorandum of Understanding (MoU), terkait peningkatan hubungan kerjasama antara kedua provinsi.
"Tahun 2010, setelah Merapi meletus, jadi permulaan. Saat itu, peneliti Gunung Fuji datang ke Merapi, untuk melakukan penelitian. Sekarang, kami datang untuk membicarakan bentuk kerjasama yang lebih rinci, agar nantinya tercipta hubungan yang baik," kata Hitoshi.
Ia menuturkan, kerja sama ini, difokuskan pada empat bidang, yaitu budaya, pertanian, pendidikan dan pariwisata.
Namun, tidak menutup kemungkinan, jika di masa mendatang, kedua belah pihak membuka bidang-bidang lain, yang kiranya menjadi perhatian bersama.
Hitoshi mencontohkan, dalam bidang pendidikan, akan diupayakan pembuatan dasar, supaya universitas di Yamanashi dan Yogyakarta, bisa saling berhubungan dan menjalin kerjasama.
Sehingga, nantinya bisa terwujud program petukaran pelajar, yang manfaatnya begitu besar.
"Tadi pagi kami sudah berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), untuk memberikan kuliah umum. Banyak sekali mahasiswa yang menanyakan, bagaimana caranya agar bisa ke sana (Yamanashi), bekerja di sana," tuturnya.
"Kami upayakan pertukaran pelajar. Kemudian, setelah mahasiswa bisa sampai Yamanashi, akan diupayakan untuk bekerja di sana. Nanti, tentu akan dicarikan peluang-peluang," lanjut Hitoshi.
Di samping itu, imbuhnya, kerjasama di bidang pendidikan, otomatis turut merambah bidang lain, satu di antaranya pariwisata.
Ia menjelaskan, jika program pertukaran pelajar sudah terealisasi, beberapa mahasiswa jurusan kepariwisataan di Yogyakarta bisa diberangkatkan menuju Yamanashi.
"Yamanashi adalah daerah wisata yang sangat dikenal dengan Gunung Fuji. Para pengunjung yang datang, menjadi pencetus untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di sana. Para mahasiswa bisa mendapat ilmu dan pengalaman baru," ucapnya.